JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan bahwa pengembangan informasi pasar kerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari visi misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan RPJMN dalam rangka peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas.
"Namun, saya harus jujur mengatakan bahwa sistem pasar kerja kita saat ini belum optimal, masih diperlukan banyak perbaikan dan tentu dukungan termasuk dari Komisi IX," ujar Ida dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Selasa(16/3/2021).
Baca juga: Sektor Ketenagakerjaan Diklaim Mulai Pulih, Ini Tanda-tandanya
Ida menambahkan, hasil studi Bappenas dan Bank Dunia (2020) menunjukkan bahwa SIPK Indonesia saat ini masih berada pada tingkat dasar menuju menengah. Hal ini dibandingkan dengan Worknet (SIPK Korea Selatan) yang sudah berada pada level advanced.
"Ada beberapa hal yang belum dimiliki dalam sistem pasar kerja Indonesia, yakni sumber data di luar survei dan digunakan untuk menghasilkan intelijen pasar kerja, memberikan data dan layanan kepada pengguna yang berbeda, termasuk layanan langsung yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna," ungkapnya.
Baca juga: Bantu Tenaga Kerja Selama Covid-19, Menaker Singgung BLT Subsidi Gaji
Selain itu, hal yang lain yang belum dimiliki adalah beberapa sub sistem informasi dan sarana digital yang digunakan untuk menyediakan informasi mutakhir (real-time) berdasarkan Big Data. Sistem ini juga masih memerlukan aktor publik dan swasta untuk menjadi produser dan pengguna data dan layanan.
"Fungsi yang perlu dikembangkan adalah memberikan informasi pasar kerja dasar menggunakan indikator statistik, ditambah data dari survei nasional dan data administrasi, serta melibatkan lebih banyak aktor publik seperti dalam sistem pendidikan, job counseling, jaminan sosial, kantor statistik, dan pendaftaran perusahaan," pungkas Ida.
(Fakhri Rezy)