Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Terdepresiasi 2,62%, Gubernur BI: Lebih Rendah dari Brasil hingga Thailand

Taufik Fajar , Jurnalis-Kamis, 18 Maret 2021 |15:00 WIB
Rupiah Terdepresiasi 2,62%, Gubernur BI: Lebih Rendah dari Brasil hingga Thailand
Rupiah (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menilai pergerakan nilai tukar Rupiah relatif terjaga. Hal ini didukung oleh langkah-langkah BI di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, Nilai tukar Rupiah pada 17 Maret 2021 melemah 2,20% secara rerata dan 1,16% secara point to point. Hal ini dibandingkan dengan level Februari 2021.

 Baca juga: Menanti BI Rate, Rupiah Tekan Dolar AS ke Rp14.380/USD

"Pelemahan nilai tukar Rupiah tersebut dipengaruhi oleh kenaikan yield US Treasury (UST) dan menguatnya dolar AS yang kemudian menahan aliran masuk investasi portofolio asing ke pasar keuangan domestik," ujarnya, Jakarta, Kamis (18/3/2021).

Dengan perkembangan ini, lanjutnya, Rupiah sampai dengan 17 Maret 2021 mencatat depresiasi sekitar 2,62% (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2020. Besaran tersebut relatif lebih rendah dari sejumlah negara emerging lain seperti Brazil, Meksiko, Korea Selatan, dan Thailand.

 Baca juga: Rupiah Kian Melemah pada Level Rp14.425/USD

"Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar, melalui efektivitas operasi moneter dan ketersediaan likuiditas di pasar," ujarnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement