JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut potensi produk halal Indonesia sangatlah besar. Secara khusus adalah untuk produk-produk makanan dan minuman halal hasil produksi dalam negeri.
Lebih lanjut, Wapres menjelaskan bahwa komitmen kuat dari pemerintah untuk mendorong industri produk halal diwujudkan melalui beberapa kebijakan. Seperti misalnya dengan pembentukan kawasan industri halal dengan sistem one stop service untuk proses sertifikasi halal.
Baca Juga: Ekspor Sawit Turun, Capai 2,86 Juta Ton di Januari 2021
“Nantinya kita ingin layanan menyangkut sertifikasi halal supaya one stop service,” ujarnya dalam keteranganya, Jumat (19/3/2021).
Wapres menjelaskan, semua kegiatan yang menyangkut sertifikasi halal akan dilakukan di Kawasan Industri Halal. Ada Lembbaga Pemeriksa Halal (LPH), Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) akan ditempatkan dalam satu kawasan.
Baca Juga: Naik 14,8%, Impor Indonesia Tembus USD13,2 Miliar di Februari 2021
“Jadi semua urusan diselesaikan di tempat. Itu yang sedang kita upayakan. Itu sudah menjadi komitmen Kemenko Perekonomian dan juga Kementerian Perindustrian,” kata Wapres.
Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S. Lukman mendukung upaya pemerintah untuk mendorong produk halal dalam negeri agar bisa go internasional. Mengingat, potensi dari produk halal khususnya makanan dan minuman sangat besar.
“Kontribusi kita (industri makanan minuman) terhadap ekspor tinggi. Tahun lalu, ekspor kita mencapai USD31 juta. Perkiraan kasar, kalau 80%nya saja halal, maka nilai kita USD24 juta lebih,” jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)