Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tak Cepat Busuk, Teknologi Ini Bisa Simpan Bawang Merah hingga 6 Bulan

Ferdi Rantung , Jurnalis-Rabu, 24 Maret 2021 |17:33 WIB
Tak Cepat Busuk, Teknologi Ini Bisa Simpan Bawang Merah hingga 6 Bulan
Wamendag Resmikan SRG Brebes. (Foto: Okezone.com/Kemendag)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggunakan teknologi untuk menjamin bahan pokok agar menguntungkan semua pihak, baik konsumen, produsen maupun pemerintah. Teknologi tersebut digunakan dalam Sistem Resi Gudang (SRG).

Gudang SRG bawang merah di Brebes dilengkapi teknologi Controlled Atmosphere System (CAS). Di mana bawang merah bisa disimpan sampai dengan 6 bulan dengan penurunan mutu yang sangat minimal.

Baca Juga: Cara Budidaya Bawang Merah, Yuk Simak Tipsnya

Dengan kemampuan itu, diyakini perdagangan bawang merah bisa dikendalikan sedemikian rupa sehingga harganya tidak fluktuatif. Pasalnya ketika harga fluktuatif akan memancing spekulan dan berdampak merugikan dalam jangka panjang.

“Harus terjamin ketersediaan, terjangkau harganya dan menguntungkan semua pihak yang terlibat.” kata Wamendag Jerry Sambuaga kepada wartawan, Rabu (24/3/2021).

Baca Juga: Pasokan Bawang Putih Menipis? Begini Kata Kementan

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sendiri menilai bahwa perlu upaya terus menerus agar sistem SRG ini bisa dikembangkan. Setelah bawang merah, ia ingin SRG bisa mencakup komoditas lain.

Beras, cabai dan kedelai ke depan akan menjadi fokus. Saat ini harga beras relatif stabil harganya didukung oleh sistem produksi dan pengaturan perdagangan yang makin baik. Ke depan, Kemendag berharap komoditas-komoditas lain juga bisa distabilkan dengan perbaikan di sektor hulu dan hilir.

Sebagai informasi, Brebes adalah pemasok utama bawang merah yaitu mencapai 85% dari konsumsi nasional. Ada beberapa sentra produksi lain di Indonesia seperti dari Sumbawa dan beberapa daerah lainnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement