JAKARTA - Perum Bulog mengklaim mampu menyerap 2 juta ton beras per tahunnya dari petani dalam negeri. Jumlah itu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki perusahaan umum negara tersebut.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso menyebut, jika pihaknya menerima penugasan pemerintah untuk menyerap 2 juta ton beras per tahun, maka Bulog siap merealisasikan tugas tersebut.
"Kalau saya mau bicara kemampuan serap Bulog, kalaupun kita diperintahkan menyerap sejumlah 2 juta ton pun kita sanggup. Karena kita punya kemampuan itu, persoalannya, setelah kita serap, ini beras mau dipake buat apa?," ujar Buwas sapaan akrabnya, Kamis (25/3/2021).
Meski begitu, Dalam hitungan Bulog, secara riilnya bisa menyerap 800.000 ton per tahun. Hal itu didasari pada realisasi sejumlah program yang sudah dijalankan sebelumnya.
Misalnya, untuk program operasi pasar yang dilakukan per selama tiga bulan atau Januari hingga April 2021, jumlah serapan mencapai 123.000 ton cadangan beras pemerintah (CBP).
"Sebagai hitungan riil, tiga bulan terakhir dari Januari hingga Maret sisa dari kegiatan yang dilaksanakan Bulog minus bansos rastra adalah operasi pasar. Tiga bulan itu, kita hanya melaksanakan dengan jumlah 123.000 ton. Artinya rata-rata tiap bulan CBP itu hanya bisa terserap 50.000 ton. Kalau 50.000 ton dikali 12 bulan itu berarti hanya 600.000 ton, itu CBP. Artinya, kita bisa kalau riil kita hanya bisa menyiapkan kalau yang ril paling banyak 800.000 ton," ujar dia.