Sementara itu, Direktur Utama PT Pertani (Persero) Maryono, menjelaskan pihaknya akan mengambil gabah petani dengan harga yang potensial. Pihaknya ingin agar harga gabah petani tidak anjlok saat panen raya karena kenyataanya hasil panen gabah petani yang sudah diserap pihaknya sangat berkualitas.
“Sebagai BUMN di bidang pangan, kami ingin hadir di tengah masyarakat, khususnya petani yang intinya tidak boleh dirugikan. Ketika panen raya kita juga mengambil gabah dengan harga komersial. Petani jangan sampai merugi, kita siap untuk offtake menyerap gabah petani,” ucap Maryono
Sebagai contoh dan gambaran, untuk di Banyuwangi, pihaknya memiliki 2 lokasi Unit Pengolah Padi (UPP) yang berlokasi di Desa Kalistel Kecamatan Sempul dan di Desa Blambangan Kecamatan Muncar. Harapnnya, penyerapan gabah hasil panen petanj dapat merata.
“Kami memiliki hampir 30 kantor cabang serta belasan Pabrik Unit Penggilingan Padi yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan begitu diharapkan penyerapan gabah hasil panen petani dapat merata menyerap gabah petani semaksimal mungkin sesuai kemampuan kita,” jelasnya.
Sebagai informasi sebelumnya, Presiden Joko Widodo sendiri beberapa waktu lalu sudah memutuskan untuk membatalkan impor. Keputusan ini diambil mengingat saat ini sudah memasuki musim panen.
Presiden Jokowi pun meminta agar beras yang dipanen oleh petenai segera diserap. Untuk itu, Jokowi akan meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani menyiapkan anggarannya.
“Saya pastikan beras petani akan diserap oleh Bulog. Dan saya akan segera memerintahkan menteri keuangan agar membantu terkait anggarannya,” katanya beberapa waktu lalu.
(Fakhri Rezy)