Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Diskon Pajak Bikin Penjualan Mobil Meroket 190%

Ferdi Rantung , Jurnalis-Jum'at, 09 April 2021 |13:42 WIB
Diskon Pajak Bikin Penjualan Mobil Meroket 190%
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan relaksasi kebijakan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) membawa dampak positif pada penjualan mobil. Berdasarkan data kemenperin, PPnBM membuat penjualan mobil melonjakan sebesar 190%.

"PPnBM dalam kondisi pandemi membuat ada lonjakan penjualan mobil 190%,"katanya dalam konferensi pers, Jumat (9/4/2021).

Baca Juga: Insentif PPnBM, Menko Airlangga Sebut Orang RI Banyak Beli Mobil

Untuk itu, Agus mendorong agar para produsen otomotif di Indonesia meningkatkan local purchase atau kandungan lokal. Sebab tidak menutup kemungkinan ada ada kebijakan yang sama di masa yang akan datang.

"Hal yang kami ingin sampaikan kepada seluruh produsen otomotif di Indonesia, naikan local purchase kalo mau menikmati kebijakan pemerintah. kita gak tahu beberapa tahun kedepan setelah kebijakan ini berakhir kita bisa merumuskan kebijakan yang sama. jangan sampai ada produsen otomotif yang ketinggalan kereta karena tidak mau melakukan local purchase lebih besar di Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Diskon Pajak Mobil Baru 2.500 cc, Penjualan Bakal Laris Manis?

Menperin menambahkan, hal lain yang terpenting dalam relaksasi PPnBM ini, bisa berdampak pada sektor pendukung industri otomotif. Sebab sektor pendukung di industri otomotif sangat banyak sekali.

"Relaksasi ini bukan untuk mendorong penjualan saja. ada faktor yang tak kalah penting yang kita kejar yaitu local purchase. Untuk itu kami mendorong kandungan lokalnya 60 persen. hal ini akan berdampak positif bagi komponen pendukung industri otomotif," tandasnya

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement