Share

Arang, Baut hingga Perhiasan Siap Diekspor ke Pasar Eropa dengan Tarif 0%

Ferdi Rantung, Sindonews · Jum'at 16 April 2021 15:49 WIB
https: img.okezone.com content 2021 04 16 320 2395882 arang-baut-hingga-perhiasan-siap-diekspor-ke-pasar-eropa-dengan-tarif-0-5SMqqMj41K.jpg Potensi Ekspor RI ke Pasar Eropa. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)

JAKARTA - Ratifikasi Indonesia-European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEFTA- CEPA ) disetujui Komisi VI DPR. Hal itu membawa optimisme bagi perdagangan Indonesia.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menilai, adanya potensi-potensi strategis dalam meningkatkan ekspor dan penetrasi produk Indonesia ke pasar Eropa. Pasalnya, ada ribuan pos tarif Indonesia yang mendapat pengurangan atau bahkan tarifnya 0%.

“Pak Mendag, Saya dan seluruh jajaran Kemendag sangat berterima kasih dan mengapresiasi dukungan DPR RI khususnya Komisi VI,” katanya Jerry, Jumat (16/4/2021).

Baca Juga: Izin Ekspor Bisa Dikeluarkan dalam Waktu 8 Jam

Jerry membeberkan manfaat IEFTA-CEPA sangat besar bagi Indonesia. Untuk pasar Islandia, ada 8.100 pos tarif yang dibebaskan alias 0%.

Angka itu merupakan 94,28% dari semua jenis barang ekspor dan nilainya hampir 100% dari nilai seluruh jenis produk Indonesia yang diekspor ke Islandia.

Untuk pasar Norwegia, jenis pos tarif yang dibebaskan untuk produk Indonesia mencapai 6.338 meliputi 90,97% seluruh jenis produk ekspor atau 99,75% dari seluruh ekspor Indonesia. Sedangkan untuk Swiss dan Liecthenstein, ada 7.042 pos tarif, meliputi 81,74% jenis produk ekspor atau 99,65% nilai ekspor Indonesia ke dua negara tersebut.

Dengan hampir semua produk Indonesia yang tarifnya 0%, Wamendag optimis daya saing produk Indonesia akan meningkat tajam. Diperkirakan dengan perjanjian ini akan ada peningkatan serapan produk Indonesia ke 4 negara tersebut.

Banyak jenis produk yang diperkirakan akan mendapat dampak positif, antara lain, perhiasan, timah, fiber optik, sabun, peralatan listrik, baut, mesin, alas kaki, telepon hingga arang kay

Selain produk-produk tersebut, Indonesia juga mendapat angin segara berupa peningkatan profil kelapa sawit di pasar Uni Eropa. Seperti diketahui, Uni Eropa beberapa tahun belakangan ini meningkatkan kampanye negatif produk kelapa sawit dan turunannya.

Baca Juga: Kerjasama Dagang Indonesia-Jerman Ibarat Nakula-Sadewa

“Ini angin segar bagi industri kelapa sawit Indonesia. Pasar 4 negara Eropa tersebut mulai bersikap terbuka. Syarat sustainability yang mereka tetapkan tentu akan kita penuhi karena memang sejak awal industri kelapa sawit Indonesia berkomitmen terhadap sustainability ini.” Ujar Wamendag

Keterbukaan sikap dan kebijakan 4 negara Uni Eropa diharapkan membuka jalan bagi sikap serupa dari negara Eropa lain, khususnya negara-negara yang selama ini bersikap keras seperti Perancis. Wamendag sendiri menilai isu sebenarnya dari industri kelapa sawit adalah mengenai persaingan dagang.

Follow Berita Okezone di Google News

Minyak nabati kelapa sawit terbukti sangat efisien dari segi lingkungan dibandingkan minyak nabati dari tumbuhan lain seperti rapeseed. Selain efisien secara lingkungan, minyak kelapa sawit juga efisien dari segi produksi.

Akibatnya daya saing kelapa sawit sangat besar dibandingkan produk sejenis dari tumbuhan lain. Ini yang membuat beberapa negara di Eropa mempunyai resistensi terhadap kelapa sawit Indonesia.

Ke depan setidaknya ada dua hal yang perlu dilakukan berkaitan dengan diratifikasinya IEFTA-CEPA ini, pertama, perlu sosialisasi dan fasilitasi kepada para pelaku usaha agar pemanfaatannya optimal. Kedua, perlu mendukung ekspor ke negara-negara tersebut dengan berbagai langkah dalam peningkatan kapasitas pemenuhan standar produk, menekan biaya logistik dan menguatkan dukungan sistem pembiayaan dan pembayaran.

Untuk itu, Kemendag akan mengawal perjanjian ini. Dia juga akan mengajak Dinas Perdagangan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten seluruh Indonesia bekerja sama membina pelaku usaha agar meningkatkan kinerja ekspornya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini