JAKARTA – Di bulan Ramadhan, usaha kue kering mulai mendapatkan momentum peningkatan penjualan. Hal tersebut dikarenakan masyarakat mulai bersiap-siap untuk menyetok kue kering untuk disajikan ketika lebaran nanti.
Kue kering terkenal dengan daya tahannya yang lama, kurang lebih bisa tahan selama 4 bulan asal kualitas bahannya baik. Itu sebabnya tidak masalah masyarakat membeli kue lebaran sedini mungkin untuk menghindari lonjakan pembeli di dekat-dekat lebaran dan membuat stok kue menipis di pasaran.
Baca Juga: 8 Cara Mudah Kembangkan Bisnis Kecil Jadi Cuan
Hal ini juga menguntungkan penjual kue kering yang tidak khawatir jualannya basi. Maka dari itu, bisnis kue kering bisa sangat menjanjikan di bulan Ramadan. Permintaan pasar yang tinggi karena kue lebaran sudah menjadi tradisi membawa keuntungan besar bagi penjual, dan barang yang tahan lama bisa memberikan banyak waktu untuk bisa dijual.
Apalagi bagi orang yang hobi membuat kue, tidak ada salahnya untuk memulai bisnis kue kering ini. Mendapatkan penghasilan dari sesuatu yang disukai tentunya sangat menyenangkan.
Sebelum memulai, pahami terlebih dahulu strategi bisnis jualan kue kering, dilansir dari buku 99 Bisnis Anak Muda karya Malahayati dan Hendry Ramdhan, Senin (12/4/2021).
Baca Juga: Bisnis Ala Nabi Muhammad, Begini Caranya Lakukan Targeting Produk
1. Keterampilan dan pengetahuan membuat aneka kue yang lezat.
2. Memiliki strategi pemasaran kue yang tepat, misalnya dengan menitipkan kue di toko atau supermarket dengan sistem pesanan atau jual langsung
3. Memiliki jaringan pemasaran yang luas
4. Keterampilan memilih jenis kue yang akan dijual. Semakin beragam jenis kue yang ditawarkan, modal yang dibutuhkan pun akan semakin besar.
5. Kejellian membaca selera pasar agar tahu jenis kue apa yang laris di pasaran.
6. Kemampuan mengenali karakteristik kue. Misalnya berapa lama kue bisa bertahan.
7. Mengetahui cara mengepak kue yang baik dan benar karena bisa memengaruhi kualitas kue
Berikut analisis bisnis kue kering:
Modal awal
Peralatan
Mixer = Rp500.000
Oven = Rp500.000
Loyang/cetakan kue = Rp200.000
Timbangan kue = Rp300.000
Jumlah = Rp1.500.000
Peralatan mengalami penyusutan selama 4 tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp1.500 dengan metode penyusutan garis lurus = (Rp1.500.000 – Rp1.500)/4 = Rp374.625 per tahun
Perkiraan laba/rugi per bulan
200 toples x Rp25.000 = Rp5.000.000
Biaya-biaya
Penyusutan peralatan = Rp31.200
Bahan baku kue = Rp2.000.000
Stoples 20 buah = Rp200.000
Pita = Rp30.000
Upah pegawai = Rp800.000
Listrik + air = Rp500.000
Lain-lain = Rp300.000
Jumlah = Rp 3.861.200
Laba bersih
Rp5.000.000 - Rp 3.861.200 = Rp1.138.800
(Dani Jumadil Akhir)