JAKARTA - Harga obligasi Indonesia saat ini mengalami pelemahan. Mayoritas surat berharga membukukan pelemahan harga.
Ekonom PT Pefindo Ahmad Nasrudin mengatakan bahwa beberapa minggu terakhir, obligasi Indonesia mengalami tekanan.
 Baca juga: Tambah Land Bank, Adhi Commuter Properti Cari Utang Rp500 Miliar
Hal ini juga disebabkan karena kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat yang membiarkan inflasi meninggi tanpa mengubah kebijakan akomodatif mereka.
"Ini lebih ke sentimen, terutama di pricing. Karena kalau kita lihat, yield US Treasury juga meningkat drastis untuk yang tenor 10 tahun, karena mereka mengantisipasi lonjakan inflasi," ujar Ahmad dalam IDX Channel Live Market Review di Jakarta, Senin(19/4/2021).
 Baca juga: Indosat Bakal Lunasi Obligasi Rp630 Miliar
Sehingga, yield obligasi di negara-negara berkembang juga mengalami kenaikan. Sementara itu, tren ekonomi China yang sangat membaik juga membuat negara tersebut menjadi tujuan investasi negara-negara berkembang.