Dengan perkembangan ini, lanjut Perry, Rupiah sampai dengan 19 April 2021 mencatat depresiasi sekitar 3,42% (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2020. Relatif lebih rendah dari sejumlah negara berkembang lain, seperti Brasil, Turki, dan Thailand.
Baca juga: Rupiah Menguat Jelang Akhir Pekan, Ini Pemicunya
Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar, melalui efektivitas operasi moneter dan ketersediaan likuiditas di pasar," tutupnya.
(Fakhri Rezy)