JAKARTA - Institute for Development on Economics and Finance (Indef) menilai kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 memberi dampak positif bagi industri logistik di Jabodetabek. Pasalnya, transaksi sektor logistik masih mendominasi di kawasan Jabodetabek.
Peneliti Indef Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, larangan mudik menyebabkan transaksi atau pendistribusian barang-barang ke daerah lain di Indonesia tidak secara merata. Kondisi ini mempengaruhi upaya pemulihan di sektor tersebut, khususnya sub sektor logistik pergudangan.
Baca Juga:Â Keinginan Industri Penerbangan Mudik Tak Dilarang, Tapi....
"Tapi terkait dengan logistik yang langsung berkaitan yang terkait dengan logistik untuk souvenir atau makanan dan dan minuman yang ada di daerah, kemungkinan perputaran nya tidak secepat di Jabodetabek karena adanya larangan mudik lebaran," ujar Bhima saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Jumat (23/4/2021).
Meski begitu, secara agregar, pertumbuhan bisnis logistik di Indonesia pada 2021 diyakini tetap tumbuh positif dibandingkan tahun sebelumnya. Itu karena, industri manufaktur di tanah air masih menunjukkan geliat yang positif di tengah gempuran dampak pandemi Covid-19.
Baca Juga:Â Pengetatan Syarat Perjalanan, Kemenhub Rombak Aturan?
Tercermin dari capaian Purchasing Managers’ Index (PMI), manufaktur Indonesia pada Februari menempati posisi 50,9. Indeks di atas 50 menandakan bahwa industri manufaktur berada dalam level ekspansif.
"Industri manufaktur sendiri tercermin dari PMI di atas 53 persen. Yang artinya, jika berada di atas 50 persen, maka PMI bisnis manufaktur dalam proses ekspansi atau memperluas kapasitas produksi nya, ini membutuhkan logistik pergudangan," kata dia.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News