JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengklaim kinerja Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) lebih baik dibanding bank asing dan swasta. Klaim itu didasari pasar perbankan pelat merah dinilai semakin terbuka.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, saat ini Himbara masuk 10 besar bank terbaik di Indonesia. Dengan begitu, kinerja perbankan BUMN masih bertahan meski pandemi Covid-19.
"Kita lihat, BUMN itu bisa sustain, itu di klaster Himbara atau Telkom, di mana, marketnya terbuka, ada swasta dan asing tetapi BUMN masih kuat. Bank Himbara masih top 10 di industri bank di Indonesia," ujar Erick dikutip, Jumat (30/4/2021).
Baca Juga:Â Operasional Bank pada Lebaran, Cek Tanggalnya di Sini
Kementerian BUMN pun telah menetapkan fokus bisnis dari masing-masing anggota Himbara. Misalnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk diarahkan untuk memperkuat bisnis untuk sektor korporasi atau wholesale.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mengoptimalkan mortgage atau instrumen utang berupa kredit jangka panjang. Khususnya, pasar properti dan perumahan. Lalu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memperkuat bisnis internasional dan luar negeri.
Baca Juga:Â Gubernur BI: Ayo, Ayo Turunkan Suku Bunga Bank
Erick mencatat, BNI memiliki footprint di sejumlah negara. Misalnya, Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. Footprint ini adalah keunggulan yang dimiliki emiten memiliki untuk bisa mendukung pasar ekspor Indonesia.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk diarahkan melayani pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk mengoltimalkan bisnis, pemegang saham akan menjadikan emiten sebagai Induk Holding BUMN Ultra Mikro dengan keanggotaan terdiri dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan PT Pegadaian (Persero).