JAKARTA - PT Berdikari (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) mendatangkan secara bertahap daging sapi beku asal Brasil untuk cukupi kebutuhan bulan Ramadan dan Idul Fitri. Tahap pertama ini Berdikari mendatangkan 420 ton daging sapi beku asal Brasil sebelum Hari Raya Idul Fitri .
Kedatangan ini merupakan realisasi penugasan total sebanyak 20.000 ton daging asal Brasil dari pemerintah melalui Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN guna cukupi kebutuhan daging nasional di 2021. Di mana sebelumnya pada tahun 2020, Berdikari berhasil merealisasikan penugasan impor daging sebanyak 24.444 ton daging kerbau India dan 1.923 ton daging sapi Brasil.
Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Harry Warganegara mengatakan, kedatangan pasokan daging sapi ini merupakan bagian dari realisasi penugasan pemerintah guna mencukupi kebutuhan daging sapi di tengah hari besar keagamaan nasional (HBKN) khususnya di bulan puasa dan menjelang Idul Fitri.
“Kami akan datangkan daging secara bertahap, dimana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama puasa dan menjelang lebaran,” ungkap Harry di Jakarta, Senin (3/5/2021).
Baca Juga:Â Butuh 46.758 Ton Daging Penuhi Kebutuhan Puasa dan LebaranÂ
Dia mengatakan, berdasarkan statistik kebutuhan akan daging di Indonesia meningkat pada saat hari-hari besar keagamaan khususnya pada saat bulan Ramadan dan Lebaran, untuk itu Berdikari berusaha memaksimalkan penugasan impor yang diberikan.
“Untuk menghadirkan daging dan produk olahan berkualitas untuk masyarakat, Berdikari mulai mengembangkan produk retailnya dengan brand Be Best memasarkan produk olahan daging ayam, daging sapi, seperti sosis, nugget dan kornet. Serta jaringan kemitraan Gerai Daging Berdikari untuk mendukung distribusinya dan menjadi standar serta jaminan kualitas mutu dan harga produk protein dan olahannya yang berkualitas bagi masyarakat,” kata Hary.
Melonjaknya harga daging sapi global khususnya di Amerika Serikat & Australia yang dikenal sebagai negara pemasok, menyebabkan beberapa negara beralih ke daging sapi Brasil. Hal ini menjadikan daging di Brasil juga terkena imbas kenaikan harga hingga mencapai 30% dibandingkan tahun lalu. Meskipun demikian daging Brasil secara harga masih lebih bersaing dibandingkan Amerika Serikat dan Australia.