JAKARTA - Biaya pendidikan di Indonesia yang terbilang masih amat mahal bagi sebagian kalangan membuat Melati -bukan nama sebenarnya- harus terjerat pinjaman online atau pinjol. Akibatnya, kini dia terpaksa menjadi pengangguran setelah dirinya dipecat dari salah satu sekolah di Malang, yang mana dia telah mengabdi selama 13 tahun.
Salah satu alasan ibu satu anak itu dipecat dari sekolahnya setelah menceritakan permasalahannya yang terlilit utang pinjol. Dia memberitahukan kepada pihak sekolah bahwa ada kemungkinan seluruh kontak dalam telepon genggamnya akan mendapatkan teror penagihan dari tempatnya meminjam uang.
Baca Juga: Waspada! 'Lintah Darat' Teknologi, Heboh Ditagih Pinjaman Online Tiba-Tiba
Setelah menceritakan masalahnya tersebut, dia seperti ibarat pepatah, yaitu sudah jatuh tertimpa tangga. Hal itu karena Melati justri disodori surat pengunduran diri dari yayasan sekolah tempatnya bekerja tersebut. Padahal, jalan pinjol itu ditempuhnya karena pihak sekolah memintanya untuk melanjutkan kuliah.
"Teror dibilang anj*ing sampai disuruh jual diri sana juga disampaikan. Kalau nggak mau bayar mau dibuatkan donasi ada saya simpan semuanya," kata Melati, Senin (17/5/2021).
Baca Juga: Korban Investasi Bodong dan Pinjol Ilegal Terjerat akibat Bujukan Keluarga
Dia juga mengaku sempat ingin bunuh diri karena tak sanggup lagi menghadapi teror kejam para penagih utang itu. Bahkan, lanjut dia, debt collector juga mengancam akan membunuhnya.
Pinjol itu menjadi pilihan terakhir Melati karena membutuhkan biaya kuliah Rp2,5 juta. Namun, Melati tak menyangka bahwa tempo 7 hari pelunasan utang sudah ditagih pada hari kelima.