JAKARTA - Reseller merupakan salah satu bisnis atau usaha yang bisa dilakukan di tengah pandemi. Menjadi seorang reseller pun bisa dilakukan dengan tanpa modal usaha.
Menurut Founder dari British Propolis Ippho Santosa, untuk memulai bisnis baru dengan menjalankan seluruhnya dari produksi, punya karyawan, dan harus punya toko, tentu ini akan merepotkan bagi pemula. Karena umumnya mereka terhambat modal yang terbatas lalu juga ilmu serta pengalaman.
"Mending cari vendor terpercaya yang bisa menghasilkan Produk berkualitas dengan harga kompetitif. Tugas kita fokus menjual. Ini jauh lebih praktis. Soal brand boleh brand vendor, boleh juga brand kita sendiri. Coba lihat outlet iPhone dan MacBook. Coba lihat showroom dan dealer Toyota. Mereka fokus menjualkan. Tanpa memproduksi sama sekali tetap pengusaha juga kan," ujar Ippho dalam postingan di akun Instagram @ipphoright.
Baca Juga: Seniman Raup Cuan dari Bisnis Tanaman Hias
Karena itu bagi pemula, jangan buru-buru merekrut karyawan, mulai produksi, dan juga buka toko. Tapi fokuslah mencari vendor atau suplier barang yang bagus. Lalu kita berjualan dan distribusikan. Dengan cara ini pebisnis baru bisa lebih hemat.
Kuncinya bisnis tidak harus melakukan produksinya sendiri. Bisa fokus pada penjualan lebih dulu. Karena untuk menjalankan proses produksi yang efisien dan menguntungkan perlu modal dan pengalaman yang lumayan.
Jadi untuk pemula biasanya belum sanggup untuk itu. Di awal mendirikan bisnis, kita mungkin bisa dengan menjadi reseller. Jualan barang orang lain dan fokus pada keuntungan sambil mengumpulkan modal.
Baca Juga: Cara Menjadi Reseller Kosmetik, Perhatikan Hal Berikut Ini
Dia mengingatkan, jangan sampai waktu kita habis hanya untuk operasional. Lebih baik fokus pada penjualan, karena akan berdampak pada penghasilan.
Sebagai reseller juga sebaiknya memilih produk yang tidak mudah rusak dan tidak mudah kadaluarsa. Produk yang akan dijual harus bisa dikirim dengan mudah dan cepat tanpa harus buka cabang.
Berikutnya cari produk yang ringan di ongkir, tidak terkendala dengan size dan berat. Hindari produk yang mudah rusak. Akan lebih baik produk yang kecil ukurannya, tapi nilai jualnya tinggi.