JAKARTA - Pemerintah mengalihkan anggaran dana desa menjadi jaring pengaman sosial lewat Bantuan Dana Tunai Langsung Dana Desa (BLTDD) pada masa pandemi covid-19 ini. Diharapkan, BLT dana desa ini bisa membantu masyarakat yang terdampak pandemi.
Pada bulan Mei sendiri pemerintah sudah menyalurkan Rp159 miliar dana desa. Dana tersebut dicairkan kepada 531 ribu penerima manfaat.
Baca Juga: 11 Fakta Bansos Tunai Diperpanjang, Dapat Rp600.000 di Juni
Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Luthfy Latief mengatakan, realokasi anggaran dana desa di tahun ini difokuskan kepada tiga hal. Pertama adalah pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan desa, mendukung program prioritas nasional sesuai kewenangan desa serta adaptasi kebiasaan baru melalui sosialisasi pencegahan dan penanggulangan covid-19 di tingkat desa.
“Khusus untuk BLT dana desa masuk pada prioritas pertama tadi,” ucapnya dalam keteranganya, Minggu (30/5/2021).
Baca Juga: 7 Fakta BLT Subsidi Gaji Rp2,4 Masuk Rekening
Luthfy menambahkan, sasaran penerima BLT dana desa ini merupakan masyarakat desa yang masih membutuhkan bantuan ekonomi. Seperti misalnya masyarakat yang kehilangan mata pencaharian akibat covid-19, masyarakat yang belum terdata pada kelompok penerima bantuan sosial lainnya, dan masyarakat yang memiliki anggota keluarga dengan sakit kronis.
“Kementerian Desa dan pemangku kepentingan lainnya terus mengawal penyaluran BLT dana desa agar tersampaikan kepada mereka yang memenuhi syarat penerima bantuan tersebut,” ucap Luthfy.
Sementara itu, Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono mengatakan, masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah yang menjadi sasaran BLT dana desa ini juga berbelanja di komunitas lokal. Sehingga dengan begitu, BLT dana desa ini membantu mendorong konsumsi masyarakat untuk berbelanja di UMKM lokal.
Di sisi lain, program PEN juga mendukung sisi suplai lewat bantuan kepada UMKM melalui bantuan usaha mikro yang menyeimbangkan neraca suplai dan demand di masa pandemi. Survei Mandiri Institute pada Maret-April 2021, 80% UMKM kita telah kembali beroperasi secara normal, di mana pada awal pandemi hanya 33% yang beroperasi secara normal.
“Ketika perekonomian melemah akibat covid-19, satu-satunya yang bisa diharapkan memang stimulus keuangan yang merupakan kebijakan pemerintah. Program BLT dana desa ini sangat membantu untuk mendorong konsumsi masyarakat. Karena sisi permintaan inilah yang paling terdampak oleh pandemi dan ini menekan belanja masyarakat,” ucapnya
Sebagai informasi, pada Januari 2021 BLT Dana Desar yang sudah tersalurkan adalah Rp1,28 triliun dengan penerima manfaat lebih dari 4,27 juta keluarga. Kemudian untuk Februari 2021 sudah tersalurkan ke 2,8 juta penerima manfaat dengan total dana tersalurkan mencapai Rp850 miliar.
Selanjutnya, pada Maret 2021 sudah dicairkan sebesar Rp507 miliar kepada 1,6 juta penerima manfaat. Kemudian pada April sudah tersalurkan Rp294 miliar kepada 980 ribu penerima manfaat.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)