Daftar Orang Terkaya Korea Selatan 2021, Faktanya Nomor 1 Bukan Bos Samsung
JAKARTA - Forbes merilis daftar 50 orang terkaya di Korea Selatan tahun 2021. Dalam daftar tersebut, ada fakta mengejutkan salah satunya pemimpin Samsung Group tidak lagi menempati posisi pertama.
Hal tersebut dikarenakan CEO Samsung Lee Kun-hee meninggal pada 25 Oktober 2020 yang lalu, sehingga kekayaannya dibagikan ke ahli waris penerus Samsung lainnya. Walaupun begitu, para pewaris masih menguasai 10 besar daftar orang terkaya di Korea Selatan.
Berikut fakta-fakta menarik mengenai daftar orang terkaya di Korea Selatan versi Forbes, dirangkum oleh Okezone, Sabtu (5/6/2021).
1. Pertumbuhan ekonomi cepat, kekayaan miliarder Korsel naik 40%
Total kekayaan orang terkaya Korea Selatan meningkat 40% menjadi USD156 miliar atau setara Rp2.230 triliun (kurs Rp14.300 per USD). Kekayaan orang terkaya di Korea Selatan ini didukung optimisme pemulihan ekonomi Korea Selatan yang memberi energi di pasar saham.
Baca Juga: Robert Kuok, Kakek 97 Tahun Berharta Rp174 Triliun
Korea Selatan menjadi salah satu negara dengan pemulihan ekonomi tercepat di dunia. Tercatat pada kuartal I-2021 ekonomi Korea Selatan tumbuh 1,6% dengan sektor konsumsi, ekspor, dan investasi semuanya rebound. Sementara. indeks acuan Kospi naik 47%.
2. Pria ini runtuhkan kerajaan Samsung jadi orang terkaya di Korsel
Co-Founder Perusahaan Farmasi Celltrion Seo Jung-jin mencetak sejarah untuk pertama kalinya sebagai orang terkaya Korea Selatan yang kaya raya berkat kerja kerasnya sendiri dan bukan dari warisan.
Sejak 2005, posisi Nomor 1 biasanya selalu ditempati bergilir oleh bos-bos perusahaan Samsung ataupun Hyundai. Mereka adalah generasi kedua yang mewarisi kekayaan pendahulunya.
3. Perjalanan Seo Jung-jin menjadi pengusaha dari nol
Seo Jung-jin sukses meraih peringkat teratas tahun ini dengan kekayaan bersih mencapai USD12,5 miliar atau Rp178,7 triliun. Seo diketahui mulai masuk jajaran orang kaya di tahun 2012. Kekayaannya terus berlipat-lipat hingga 10% di tahun ini.
Seo mulai membangun perusahaan Celltrion pada tahun 2002 setelah kantor tempatnya bekerja sebelumnya yaitu Daewoo Motor, menyatakan dirinya bangkrut.
Baca Juga: Daftar Filantropi Indonesia, dari Pengusaha Kakap hingga Mantan Wapres
Perusahaan tersebut memiliki fokus utama pada produksi obat-obatan biosimilar atau obat setara obat generik. Tahun lalu, Celltrion sukses besar mengembangkan obat antibodi Covid-19. Izin obat ini akhirnya disetujui di Korea selatan pada bulan Februari, namun produksi terus berjalan sambil menunggu hasil uji klinis fase tiga.
