JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengajukan anggaran pada RAPBN 2022 sebesar Rp4,7 triliun atau lebih kecil dari yang diminta sebelumnya sebesar Rp6,2 triliun.
Rinciannya anggaran Rp4,7 triliun terbagi dalam dua program yaitu program dukungan manajemen (DUKMAN) yang mengcover gaji, sarana dan prasarana dan peningkatan akuntabilitas mencapai Rp3 triliun, lalu kedua program penyediaan pelayanan infromsi statistik (PPIS) yang mencapai Rp1,7 triliun.
Baca Juga: BPS: Inflasi Mei 0,32%
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pengurangan anggaran di tahun 2022 dikarenakan kondisi keuangan negara yang belum normal.
"Kita tahu kondisi keuangan negara belum normal karena masalah Covid kita harus melakukan banyak penyesuaian kegiatan di 2022." kata Suhariyanto dalam video virtual, Selasa (7/6/2021).
Baca Juga: Tingkat Hunian Hotel Berbintang Mulai Merangkak Naik
Lanjutnya, pagu indiktaif anggaran ini telah melakukan penyesuaian seperti efisiensi kegiatan pelatihan Intama, Innas dan Inda. Kegiatan itu akan dilakukan secara online dalam menghemat anggaran pada BPS.
"Itu kita lakukan online jadi untuk efisensis biaya untuk menghindari covid dan workshop dilakukan secara online," katanya.