JAKARTA - Blok Cepu di Jawa Timur mengalami penurunan produksi secara alamiah, seperti halnya karakteristik reservoir yang berlaku umum di seluruh dunia. Mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah meminta ExxonMobil Cepu mengoptimalkan potensi cadangan migas di blok tersebut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan, Blok Cepu sangat penting bagi Indonesia karena berkontribusi sekitar 30% dari total produksi minyak di Indonesia. Namun demikian, saat ini terdapat indikasi teknis seperti meningkatnya kadar air yang menunjukkan adanya penurunan produksi.
Untuk menahan laju penurunan produksi dari blok tersebut, Menteri ESDM telah meminta ExxonMobil mengoptimalkan pekerjaan di sumur-sumur migas. "Pekerjaan-pekerjaan subsurface akan terus dilakukan lebih intens. Selain itu masih ada potensi 40 juta barel yang akan dieksploitasi dari sumber-sumber di sekitar Cepu," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (10/6/2021).
Baca Juga: Target Produksi 1 Juta Barel Bisa Tercapai, Asal...
Berdasarkan penilaian teknis, cadangan minyak Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu telah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 940 juta barel minyak dari 450 juta barel minyak saat final investment decision (FID). Meski demikian, tingkat produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip itu kini sudah mulai menurun secara alamiah.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya bersama ExxonMobil dan para mitra Blok Cepu tengah mendiskusikan berbagai inisiatif untuk mengelola penurunan produksi yang mulai terjadi, termasuk menjajaki peluang-peluang baru di Blok Cepu.
Sebagai informasi, kegiatan produksi minyak Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, dimulai pada tahun 2008 dan fasilitas produksi utama mulai dioperasikan pada kuartal 4 tahun 2015.
Baca Juga: Pikat Investor, RI Siapkan Insentif untuk Proyek Migas Laut Dalam
Kontrak Kerja Sama (KKS) Cepu ditandatangani pada 17 September 2005, mencakup wilayah kontrak Cepu di Jawa Tengah dan Jawa Timur. ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), Ampolex Cepu Pte Ltd., PT Pertamina EP Cepu dan empat Badan Usaha Milik Daerah: PT Sarana Patra Hulu Cepu (Jawa Tengah), PT Asri Dharma Sejahtera (Bojonegoro), PT Blora Patragas Hulu (Blora) dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana (Jawa Timur) yang tergabung menjadi kontraktor di bawah KKS Cepu.