NEW YORK - Bursa saham AS, Wall Street berakhir menguat pada perdagangan Kamis, dengan indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi. Hal tersebut karena data ekonomi mendukung pernyataan Federal Reserve terkait peningkatan inflasi saat ini bersifat sementara.
Departemen Tenaga Kerja mencatat data indeks harga konsumen (CPI) meningkat.
Naikknya inflasi dinilai menambah perdebatan apakah lonjakan harga saat ini dapat berubah menjadi inflasi jangka panjang, meskipun ada jaminan Fed.
Baca Juga: Wall Street Anjlok Terseret Saham Sektor Teknologi dan Energi
Tetapi bila melihat data inflasi sebagian besar lonjakan harga berasal dari barang-barang seperti komoditas dan tiket pesawat. Oleh karena itu cenderung bersifat sementara.
"Awal minggu ini, pasar mengalami hari-hari yang sangat membosankan karena semua memperhatikan laporan CPI ini. Tetapi begitu orang melihat ke bawah , sebagian besar inflasi yang lebih tinggi disebabkan oleh pembukaan kembali, dan saham mengalami reli yang melegakan," kata Ahli Strategi Pasar Senior LPL Financial di Charlotte, Ryan Detrick, dilansir dari Reuters, Jumat (11/6/2021).
Baca Juga: Wall Street Ditutup Menguat Berkat Saham Amazon hingga Facebook
Dow Jones Industrial Average naik 19,1 poin atau 0,06% menjadi 34.466,24. S&P 500 naik 19,63 poin, atau 0,47%, pada 4.239,18 dan Nasdaq Composite menambahkan 108,58 poin atau 0,78%, pada 14.020,33.
Ketiga indeks utama Wall menguat, dengan saham megacap menempatkan Nasdaq pada kenaikan tertinggi. Tetapi saham transportasi dan smallcaps sensitif secara ekonomi mengakhiri sesi di wilayah negatif.