JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menyelaraskan portofolio dewan direksi dan komisaris dengan bisnis utama (core business) BUMN. Penyelarasan tersebut melalui BUMN Learning and Management Institute (BLMI).
Menteri BUMN, Erick Thohir mengakui adanya keberagaman latar belakang manajemen di perusahaan negara. Keberagaman tersebut menyangkut dengan disiplin keilmuan, latar belakang kerja, hingga track record atau sepak terjang.
Baca Juga: Didik Bos-Bos BUMN, Erick Thohir Bentuk Lembaga Baru
Dia menilai, persoalan tersebut akan diatasi melalui masa orientasi di BLMI. Kebijakan itu berlaku bagi direksi dan komisaris yang baru diangkat.
“Semua komisaris direksi dan jajaran manajemen di BUMN, terlepas apapun latar belakangnya akan menjalani sesi orientasi saat baru bergabung," ujar Erick, dikutip Minggu (13/6/2021).
Adapun proses orientasinya berupa pelatihan lanjutan selama menjabat hingga pelatihan tingkat advance bagi para top talents di BLMI. Tujuannya, ada pemahaman dan irama yang sama antara manajemen serta, terbentuknya pemimpin berkelas dunia yang mampu meningkatkan kinerja dan daya kompetisi BUMN ke depannya.
Baca Juga: Erick Thohir Sebut Semua Direksi-Komisaris BUMN Jalani Masa Orientasi
Keputusan pengangkatan direksi dan komisaris BUMN kerap menjadi sorotan. Sebab, sebagian dari mereka yang diangkat memiliki portofolio yang berbeda dengan bisnis inti perseroan.
Misalnya, tiga sosok yang diangkat pemegang saham sebagai petinggi perusahaan dalam dua pekan terakhir ini. Pertama, Abdi Negara Nurdin atau Abdee Slank sebagai Komisaris Independen PT Telkom Indonesia (Persero).