JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi pertumbuhan perdagangan daring (e-commerce) akan melonjak hingga 39% pada tahun ini menjadi Rp370 triliun di tengah masih terbatasnya aktivitas masyarakat karena pandemi COVID-19.
Tiga lini ekonomi digital yang diperkirakan akan tumbuh pesat adalah e-commerce, uang elektronik (e-money), dan layanan perbankan digital (digital banking).
Baca Juga: Gubernur BI Ungkap Peluang dan Risiko Bayangi Pemulihan Ekonomi
“Masing-masing, seperti e-commerce bisa tumbuh 39%, e-money 32%, digital banking 22%,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dilansir dari Antara, Selasa (15/6/2021).
Pertumbuhan lini transaksi keuangan digital, kata Perry Warjiyo, akan menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi di tengah tekanan pandemi COVID-19. Ekonomi digital juga, lanjutnya, diharapkan membantu meningkatkan keuangan inklusif atau pemerataan akses keuangan.
Baca Juga: BI Ungkap Alasan Ekonomi RI Tumbuh 7% di Kuartal II-2021
Bank Sentral, kata dia, mengharapkan pesatnya ekonomi digital dapat membantu menumbuhkan bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Namun menurut dia, pesatnya transaksi keuangan digital juga harus diantisipasi dengan kebijakan yang mengedepankan prinsip keamanan dan kehati-hatian.
“Ini peluang peluang untuk mendukung pemulihan ekonomi, dan juga inklusi ekonomi, termasuk UMKM, tapi juga mengandung risiko, termasuk risiko siber,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo.