JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) per April 2021 sebesar 41,07% menjadi Rp289,46 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp205,18 triliun.
"Kontribusi dana murah dari perolehan DPK tersebut mencapai 40%, karena memang kami fokus mengincar dana murah sejak tahun lalu," kata Direktur Distribution & Ritel Funding BTN Jasmin dilansir Antara, Selasa (16/6/2021).
Baca Juga: BTN Kembali Salurkan Dana PEN Rp10 Triliun
Pertumbuhan DPK Bank BTN tersebut melampaui pertumbuhan DPK industri perbankan. Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI), per April 2021 DPK perbankan meningkat 11,5% year on year (yoy) menjadi Rp6.558 triliun pada April 2021.
Menurut Jasmin, kenaikan DPK didorong oleh masih banyaknya masyarakat yang menahan belanja. Kondisi itu dimanfaatkan perbankan untuk mengincar dana murah para nasabah perorangan.
Baca Juga: Haru Koesmahargyo Resmi Jadi Dirut BTN, Nixon Napitupulu Wadirut
Jasmin mengaku pertumbuhan DPK yang naik signifikan tidak terlepas dari strategi BTN yang melakukan transformasi model operasional di kantor cabang yang lebih fokus untuk menjual produk dana murah dan kredit konsumer seperti BTN Solusi.
Selain itu, Bank BTN juga mengincar menjadi bank operasional nasabah institusi atau kelembagaan untuk meningkatkan dana murah.
Program BTN Solusi merupakan program bundling payroll dan kredit. Program tersebut memberikan solusi bagi instansi atau lembaga untuk mengelola tabungan gaji dari karyawannya, sekaligus memberikan beragam manfaat yang dapat mendukung kebutuhan finansial bagi instansi dan karyawan.
Jasmin menjelaskan setidaknya ada empat segmen utama yang disasar BTN Solusi yaitu kementerian, perusahaan pelat merah, swasta, dan kawasan industri.
"Program BTN Solusi akan menjadi andalan perseroan dalam meraih dana murah yang saat ini makin kompetitif diperebutkan perbankan," ujar Jasmin.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)