Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

PTPP Catat Kontrak Baru Rp6,7 Triliun hingga Akhir Mei 2021

Aditya Pratama , Jurnalis-Selasa, 22 Juni 2021 |08:54 WIB
PTPP Catat Kontrak Baru Rp6,7 Triliun hingga Akhir Mei 2021
PT PP Catat Kontrak Baru pada Mei 2021. (Foto: Okezone.com/PUPR)
A
A
A

JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp6,7 triliun sampai dengan akhir Mei 2021. Perolehan kontrak baru tersebut terdiri dari Induk Perusahaan sebesar 60,85% atau Rp4,08 triliun dan Anak Perusahaan sebesar 39,15 persen atau Rp2,62 triliun.

Corporate Secretary PTPP Yuyus Juarsa mengatakan, perseroan masih terus mengejar perolehan kontrak baru di tahun ini untuk mencapai target yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Erick Thohir Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris PTPP

"Di bulan Mei 2021, PTPP telah dipercaya untuk mengerjakan proyek pembangunan Junction Dawuan Tol Cisumdawu, Jalan KIT Batang Paket 1.4, Daerah Irigasi Wawotobi, RSUD Krian, dan RSUD Batang I. Sementara itu, PTPP juga mulai memasuki area pertambangan melalui anak usahanya, yaitu PT PP Presisi Tbk. Dimana hal tersebut merupakan salah satu bentuk pengembangan new market perusahaan,” ujar Yuyus dikutip dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Selasa (22/6/2021).

Adapun perolehan kontrak baru yang berhasil diraih oleh PTPP sampai dengan akhir Mei tersebut, antara lain: pembangunan proyek Junction Dawuan Tol Cisumdawu sebesar Rp825 miliar, Pegadaian Tower Rp594 miliar, Jalan KIT Batang Paket 1.4 Rp350 miliar, Infrustruktur Kawasan Mandalika Rp342 miliar, RSUD Banten Rp241 miliar.

Baca Juga: PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp5,8 Triliun hingga Mei 2021

Lalu, Taman Ismail Marzuki Rp190 miliar, Jembatan Bogeg & Fly Over KA Bogeg Banten Rp180 miliar, Rehab Jaringan Irigasi Rawa Kuala Kapuas Rp178 miliar, LIPI Bandung Rp172 miliar, RSIA Grha Waron Surabaya Rp164 miliar, dan VO SGAR Mempawah (Inner Route) Rp164 miliar.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement