Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Simak! Jurus Jokowi Geber Produksi Garam

Antara , Jurnalis-Selasa, 29 Juni 2021 |20:11 WIB
Simak! Jurus Jokowi Geber Produksi Garam
Produksi Garam (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan perlu peningkatan produksi komoditas garam dengan fokus pada perluasan tambak serta integrasi lahan dengan mekanisme yang lebih canggih untuk menghasilkan garam yang lebih berkualitas.

"Kami mencoba menggerakkan ini, menjadikan setiap kawasan kabupaten dengan luas tertentu yang menghasilkan atau produksi garam dengan skala tertentu, menjadi sentra ekonomi garam rakyat," kata Direktur Jasa Kelautan KKP Miftahul Huda di Jakarta, Selasa (29/6/2021).

Menurut Miftahul Huda, Kepala Negara juga sudah memberikan izin prakarsa bagi Menteri Kelautan dan Perikanan untuk merumuskan Peraturan Presiden terkait percepatan produksi pergaraman nasional dan di dalamnya termasuk sentra ekonomi garam rakyat, yang mencoba menggabungkan hulu seperti produksi hingga hilir seperti pemasaran.

Miftahul Huda memaparkan bahwa ada sekitar 63 kabupaten/kota yang punya potensi besar untuk menjadi lokasi tambak garam di berbagai daerah. Secara keseluruhan, produksi garam pada saat ini di Indonesia sekitar 70 persen berada di Pulau Jawa-Madura.

Baca Juga: Erick Thohir Beli Tambang Garam di Luar Negeri, Dirut RNI: Kualitas untuk Industri 

Dia juga mengemukakan pemerintah telah memperkenalkan pula berbagai teknologi seperti teknologi tunnel atau terowongan, meski diakui bahwa di Indonesia, masih menggunakan teknologi evaporasi atau penguapan dalam skala yang sangat luas. "Dari 30.000 hektare lahan garam, 99 persen masih menggunakan teknologi evaporasi," katanya.

Untuk itu, ujar dia, KKP mencoba mengenalkan sejumlah konsep seperti integrasi lahan yang memadukan beragam teknologi seperti geomembran dan ulir filter sehingga dapat menghasilkan garam dengan kualitas yang lebih baik. Mulai 2020 juga sudah memperkenalkan teknologi rekayasa washing plant.

Koordinator Pusat dan Kerja Sama Pusat Riset Kelautan Ifan Ridlo Suhelmi menyatakan dengan kondisi pergaraman seluruhnya dari proses evaporasi maka produksinya sangat tergantung dengan iklim cuaca.

"Contohnya bila sampai sekarang bulan Juni masih banyak hujan, produksinya bisa turun, seperti tahun 2016 hujan relatif sepanjang tahun maka produksinya turun," katanya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement