JAKARTA - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) melakukan berbagai strategi bisnis agar tetap survive di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.
CEO Matahari Department Store Terry O’Connor mengungkapkan, perusahaan memilih bertahan selama mungkin mengikuti program pemerintah PPKM Darurat dan berharap lonjakan virus Covid-19 akan cepat mereda.
Baca Juga: Rugi Rp358 Miliar, Matahari Tutup 6 Toko Besar yang Tak Menguntungkan
“Pastinya ini akan sangat mahal, kami akan menyisihkan biaya untuk kesehatan, dengan mensanitasi gerai. Kami akan melindungi rantai pasokan yang telah mendukung suplai kami. Kami akan melindungi pekerjaan dan selama mungkin berusaha untuk tidak kehilangan satu orang anggota pun, dan kami tidak akan memotong gaji karyawan,” ungkap Connor, dikutip dari Harian Neraca, Selasa (6/7/2021).
Di sampaikannya, keputusan pemerintah melakukan PPKM bukanlah sesuatu yang tidak terduga sebelumnya. Perseroan pun menurutnya bisa melewati tantangan kali ini karena situasi serupa yang lebih parah juga telah pernah dihadapi. Pada PPKM kali ini, perseroan mengaku akan berfokus pada perlindungan karyawan, pelanggan dan juga penyuplai. Connor memaparkan akan menutup 89 gerai yang tersebar di Jawa dan Bali.
Baca Juga: 100 Gerai Matahari Terdampak Pengurangan Jam Operasional Mal
LPPF diketahui memiliki 148 gerai yang tersebar di Indonesia, dengan tutupnya 89 gerai selama PPKM Darurat, masih tersisa 59 gerai lainnya yang masih bisa beroperasi. Namun akan ada 29 gerai diantaranya yang akan menyesuaikan operasional dengan pembatasan pemerintah daerah setempat. Adapun untuk bisnis digital, Connor mengungkapkan perseroan masih belum bisa bergantung dari sana karena masih mengambil porsi yang sedikit bagi penjualan perseroan.