JAKARTA - Gelombang kedua Covid-19 di Indonesia memberikan dinamika bagi pergerakan pasar properti. Meskipun vaksinasi bergulir cukup intensif, namun kegiatan masyarakat masih dibayangi pembatasan karena diberlakukannya PPKM Level 4.
Terlihat jelas bahwa properti menjadi salah satu sektor yang terdampak walau tadinya mulai ada pemulihan setelah berbagai strategi telah dilakukan dalam setahun terakhir. Dengan masih adanya pelemahan di sektor properti, diharapkan kerjasama para pemangku kepentingan untuk mengungkit tuas transaksi dapat ditingkatkan.
Baca Juga:Â Cegah Covid-19, Disinfeksi Bisa Masuk ke Anggaran Perawatan Gedung
“Permintaan pasca-pandemi diperkirakan akan bertahap dalam jangka pendek, sangat tergantung pada tingkat keberhasilan vaksinasi serta implementasi turunan peraturan Omnibus Law terkait akses pekerja asing,” ujar Country Head Knight Frank Indonesia Willson Kalip, dalam keterangannya, Kamis (5/8/2021).
Adapun pada pasar apartemen sewa di semester I-2021 , total pasokan apartemen sewa pada periode ini tidak mengalami perubahan atau tetap sebanyak 8.978 unit. Di mana rerata tingkat penyewaan periode ini sebesar 59,9% atau melemah 3,4% dari semester sebelumnya.
Baca Juga:Â Orang Paling Banyak Cari Rumah di Jakarta Utara
“Penurunan tingkat penyewaan terjadi setelah repatriasi WNA/ TKA di awal tahun ini, namun secara bergelombang TKA kembali lagi ke negara asalnya karena pandemi yang meningkat sejak Juni,” ujarnya.
Permintaan terhadap program staycation dan longstay menjadi strategi mempertahankan tingkat hunian. Sebagian besar proyek masih menahan harga sewa dan belum ada perubahan.