Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Erick Thohir Sebut Perputaran Uang Masyarakat RI Tembus Rp1.800 Triliun

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Rabu, 25 Agustus 2021 |10:39 WIB
Erick Thohir Sebut Perputaran Uang Masyarakat RI Tembus Rp1.800 Triliun
Erick Thohir soal Perputaran Uang (Foto: Dok BUMN)
A
A
A

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menerima laporan bahwa jumlah uang yang beredar di masyarakat mencapai Rp1.800 triliun.

"Kemarin saya dapat datanya dari Ibu Deputi, kita itu, dari total perputaran uang, yang itu kalau tidak salah Rp1.800 triliun, kalau enggak salah nanti dicek lagi, kita bandingkan dengan APBN kita berapa? Rp1.600 triliun, berarti lebih besar Rp200 triliun dari perputaran ini lho, tapi nanti tolong di cek lagi datanya," ujar Erick, Rabu (25/8/2021).

Baca Juga: BI Catat Uang Beredar Tembus Rp7.149 Triliun pada Juli 2021

Di tengah pandemi Covid-19, pendapatan negara terus mengalami penurunan. Tercatat, defisit APBN pada semester 1-2021 mencapai Rp283,2 triliun. Defisit itu setara dengan 1,72 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), lebih tinggi dari defisit tahun lalu sebesar 1,67 persen.

Defisit APBN terjadi karena belanja negara lebih besar dibanding pendapatan negara. Hingga semester 1-2021 pendapatan negara mencapai Rp886,9 triliun. Angka itu tumbuh 9,1 persen atau 50,9 persen dari target APBN tahun 2021, sebesar Rp1.743,6 triliun.

Erick menegaskan, negara saat ini membutuhkan income lebih besar. Karena itu, dia memastikan agar perusahaan pelat merah berkontribusi dalam pendapatan negara. Baik dari aspek pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), hingga dividen.

"Jadi kita penting sebagai korporasi ini harus menjadi driver, lokomotif ketika pendapatan negara sangat berkurang. Kita harus pastikan perusahaan ini sustainability, sama seperti saya bilang di awal dalam kepemimpinan, pembayaran pajak, PNBP, dividen sangat diperlukan hari ini sama negara," katanya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement