Menurut Marine, yang paling penting dari adanya kebijakan dan stimulus dari pemerintah tersebut adalah pelaksanaannya. Hal ini terlihat secara historis, langkah BI menurunkan suku bunga acuannya tidak langsung diikuti oleh kalangan perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit khususnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR), sehingga walaupun suku bunga BI sudah turun namun industri properti tidak bisa segera langsung merasakan dampaknya.
Sementara itu, walaupun pandemi masih berlangsung namun masyarakat mulai sadar bahwa papan atau hunian adalah kebutuhan pokok yang harus dibeli jika secara finansial sudah memadai dan bukan hal yang bisa ditunda terus menerus.
"Apalagi saat ini para pengembang juga sangat agresif menawarkan berbagai jenis hunian dan didukung berbagai kebijakan pemerintah yang memudahkan pembelian properti,” jelas Marine.
Marine menambahkan, dalam survei ini terlihat adanya penurunan kepuasan masyarakat terhadap iklim properti di Tanah Air. Setelah mengalami kenaikan pada semester sebelumnya, Sentiment Index pada semester kedua 2021 ini turun sebanyak 4 poin ke angka 69.
Penurunan Sentiment Index ini didorong tiga hal yaitu mahalnya harga properti, sulitnya mencari properti di lokasi yang diinginkan sesuai dengan anggaran yang tersedia dan tingginnya tingkat suku bunga KPR. Indeks Sentimen Konsumen ini adalah data longitudinal yang diambil menggambarkan indikasi optimisme, kepuasan, dan minat terhadap properti.
(Dani Jumadil Akhir)