JAKARTA - Pemerintah menerbitkan Green Sukuk dengan tenor 5 tahun setiap tahun. Sejak debutnya pada 2018, tahun ini pemerintah memperkenalkan format Green Sukuk tenor 30 tahun untuk pertama kalinya di dunia.
Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, penerbitan ini membuktikan dedikasi dan komitmen jangka panjang Indonesia untuk pembiayaan hijau dan berkelanjutan, serta mempelopori metode pembiayaan dalam upaya melawan perubahan iklim.
Baca Juga:Â APBN Defisit, Sukuk Negara Ritel Jadi Alternatif Biayai Proyek Infrastruktur
“Kami berupaya untuk benar-benar memberikan kebijakan yang lebih konsisten, baik di tingkat nasional melalui kerangka pembangunan maupun melalui anggaran, menjadi cerminan bahwa kami secara konsisten memberikan budget tagging (penandaan anggaran) untuk pengeluaran kami yang terkait dengan program perubahan iklim”, kata Menkeu di Jakarta, Kamis (2/9/2021).
Menkeu mengungkapkan bahwa Indonesia sudah banyak menerima penghargaan atas komitmen melawan perubahan iklim. Penerbitan Green Sukuk disebut telah mendapatkan 10 penghargaan Internasional, termasuk dari IFR Asia, Islamic Finance News, Finance Asia, Euro Money, dan Climate Bonds Initiative.
“Dengan kredibilitas yang terus kita bangun, Indonesia juga sudah banyak menerima penghargaan. Sebagai contoh, untuk Green Sukuk, penerbitan kami sebelumnya telah menerima sepuluh penghargaan Internasional”, ungkap Menkeu.
Baca Juga:Â OJK Masih Matangkan Penerbitan Green Sukuk
Namun demikian, Menkeu menyadari bahwa perbedaan antara instrumen hijau dan instrumen konvensional mulai tidak terlihat. Untuk itu, pembiayaan melalui instrumen seperti green bond seharusnya tercermin pada imbal hasilnya.
“Kami tidak begitu melihat perbedaan antara apa yang kami sebut sebagai instrumen hijau dengan instrumen konvensional. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi kita semua yang mengetahui bahwa perubahan iklim merupakan hal yang sangat kritis bagi dunia. Dan itulah mengapa pembiayaan melalui instrumen seperti green bond seharusnya juga tercermin dalam hal imbal hasil mereka” ujarnya.