JAKARTA - Semester pertama 2021, PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) mencatat rugi sebelum pajak sebesar Rp132 miliar. Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan mengatakan, penurunan laba bersih disebabkan transformasi perseroan menjadi bank digital.
”Perseroan terus mengalokasikan belanja modal untuk investasi di sisi teknologi, pengembangan sumber daya, dan juga pengembangan aplikasi agar sesuai dengan kebutuhan pengguna, termasuk biaya promosi,” ujarnya, Jumat (3/9/2021).
Baca Juga:Â Global Sukses Tetapkan Harga IPO Rp254/Saham, Incar Rp49,9 Miliar
Kemudian salah satu yang menyebabkan pencatatan rugi pada paruh pertama 2021 ini adalah beban operasional BNC yang meningkat sangat signifikan, yaitu dari Rp76 miliar per Juni 2020 menjadi Rp268 miliar per Juni 2021.
Disampaikannya, salah satu faktor yang menjadi penggerak utama peningkatan biaya operasional adalah sejak satu tahun terakhir, setelah resmi mengumumkan transformasi menjadi bank digital, BNC aktif melakukan investasi khususnya di bidang teknologi dan keamanan digital yang merupakan sesuatu yang sangat penting yang harus BNC bangun secara serius.
Selain faktor investasi di teknologi, kata Tjandra, penurunan laba bersih di semester I tahun 2021 ini juga karena investasi di keamanan digital.