JAKARTA - Margin laba kotor maupun laba bersih PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun efek dari kenaikan cukai dan daya beli yang melemah.
Direktur Gudang Garam Heru Budiman mengatakan, secara internal pihaknya tidak memiliki suatu angka yang berdiri sendiri menunjukkan idealnya profit. Sebab, menurutnya sebisa mungkin Gudang Garam meraih profit setinggi mungkin.
"Cuma kita sangat menyadari bahwa rokok sebagai consumer goods termasuk kategori mass product, jadi kita dengan adanya persaingan yang cukup ketat kita tidak bisa terus-terus memperbaiki profitability dengan menaikkan harga kalau pesaing-pesaing kita tidak menaikkan harga," ujar Heru dalam Public Expose Live 2021, Kamis (9/9/2021).
Baca Juga: Alasan Tarif Cukai Hanya Naik 12,5%, Cek Harga Rokok Sekarang
Heru menambahkan, untuk menaikkan harga rokok akibat dari naiknya tarif cukai dan raw material juga harus memperhatikan kondisi daya beli masyarakat, di mana jika kondisi daya beli meningkat maka kenaikan harga sudah selamanya terjadi tiap tahun.
"Kebetulan kalau kita lihat cukai naik cukup hebat di tahun 2020 sedangkan Covid melanda di tahun 2020, sehingga perbaikan-perbaikan yang selama ini telah dilakukan pemerintah itu tidak bisa dilanjutkan menjadi barang yang produktif atau peningkatan pendapatan dari petani atau UMKM terkendala dengan adanya pembatasan sosial dan dibeberapa mengalami kesulitan raw materials," kata dia.