Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

PP Properti Pede Pendapatan 2021 Capai Rp1,7 Triliun

Agregasi Harian Neraca , Jurnalis-Jum'at, 10 September 2021 |13:24 WIB
PP Properti Pede Pendapatan 2021 Capai Rp1,7 Triliun
PPRO yakin target pendapatan tahun ini tercapai (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA – PT PP Properti Tbk (PPRO) optimis proyeksi pendapatan hingga akhir tahun 2021 sebesar Rp1,7 triliun dan EBITDA sebesar Rp328 miliar bakal tercapai. Hal ini seiring dengan melandainya angka pandemi Covid-19.

Direktur Utama PP Properti I Gede Upeksa Negara mengungkapkan, perseroan optimistis akan proyeksi tahun ini karena membaiknya kondisi pandemi Covid-19 dan juga didorong dengan langkah strategis perseroan.

Baca Juga: Besok Jatuh Tempo, PP Properti Bayar Utang Rp523 Miliar

"Seiring dengan membaiknya kondisi Covid-19 yang sudah menurun cukup bagus dan pelaksanaan PPKM juga sudah mulai turun levelnya. Nanti di akhir tahun kita optimis akan mencapai kinerja seperti yang kita harapkan,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, proyeksi pendapatan tahun ini memang lebih rendah jika dibandingkan dengan pendapatan dan EBITDA pada tahun sebelumnya. Sedangkan untuk aset, perseroan menargetkan peningkatan yang disertai dengan kenaikan liabilitas dan juga ekuitas perseroan.

Baca Juga: PP Properti Jual Saham Menara Maritim ke Anak Usaha Pelindo II

Hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan peningkatan aset dari Rp18,58 triliun pada 2020 menjadi Rp19,62 triliun. Adapun ekuitas perseroan pada akhir 2021 diharapkan mencapai Rp4,76 triliun serta liabilitas menjadi Rp14,86 triliun.

Gede melihat bahwa menurunnya jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air dan pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), serta gencarnya vaksinasi merupakan tanda yang baik bagi perseroan.

Di sisi properti Gede mengungkapkan salah satu strategi perseroan yaitu mendukung program pemerintah baik melalui kawasan industri maupun pariwisata juga akan menjadi pendorong capaian proyeksi PPRO.

Ditambah lagi, Gede menyebutkan, PPRO mampu menyerap aspirasi dan perubahan pasar yang ada di mana kebutuhan mulai bergeser. Perseroan akan menerapkan perubahan tersebut pada produk-produk propertinya sehingga bisa terserap pasar.

Pada semester pertama tahun ini, perseroan telah menggunakan 44% anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) atau sebesar Rp107 miliar dari alokasi capex tahun ini Rp243 miliar.

Selain itu, perseroan mencatatkan penurunan pendapatan usaha sebesar 24,50% menjadi Rp583,19 miliar. Sedangkan pada semester I/2020 perseroan mencatatkan pendapatan sebanyak Rp772,47 miliar. Gede mengungkapkan, turunnya pendapatan tersebut disebabkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga mempengaruhi kinerja perseroan.

“Kalau kontribusinya memang lebih banyak diisi oleh residensial, di mana kita tahu bahwa bisnis di komersial dan hotel ini cukup tertekan dengan adanya PPKM,” ungkap Gede.

Dipaparkan bahwa kontribusi pendapatan perseroan pada enam bulan pertama mayoritasnya yaitu sebanyak Rp537 miliar terdapat pada bisnis realti, sedangkan sisanya sebesar Rp45 miliar berasal dari bisnis properti.

Menurunnya pendapatan perseroan tersebut juga berdampak pada merosotnya laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang mencapai 96,79%.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement