JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mampu memacu pertumbuhan ekonomi berbagai daerah di Indonesia.
"Hingga tahun 2020 ini Indonesia memiliki komitmen investasi di kawasan ekonomi khusus yang mencapai Rp70,43 triliun dan pada tahun 2021," katanya dalam Webinar Kawasan Ekonomi Khusus di YouTube resmi Kemenkeu, Senin (13/9/2021)
Baca Juga:Â Sri Mulyani Ingin KEK Percepat Pemulihan Ekonomi
Tercatat saat ini pemerintah menambah 4 KEK baru yang sebelumnya hanya 15 menjadi 19 dan bergerak di sektor-sektor yang makin bervariasi, salah satunya manufaktur.
"Sektor manufaktur jelas merupakan sektor yang tradisional untuk KEK, namun saat ini kita juga memiliki KEK yang bergerak di bidang pariwisata, pendidikan dan ekonomi kreatif dan ini tersebar di seluruh kawasan Indonesia yang tentu memberikan alternatif bagi daerah-daerah Indonesia untuk bisa memacu pertumbuhan ekonominya," jelas Sri Mulyani.
Baca Juga:Â Mantap! 19 KEK Diguyur Investasi Rp92,3 Triliun
Sasaran pengembangan KEK saat ini adalah untuk meningkatkan kehadiran dari modal-modal, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Lewat modal itu, lanjut Sri Mulyani, akan muncul kegiatan industri yang makin produktif atau optimal. Industri yang makin kompetitif akan meningkatkan ekspor. Di sisi lain, kemudahan impor untuk bahan baku menyebabkan kegiatan industri menjadi lebih pasti dan kompetitif.
“KEK juga diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang baru, kita berharap akan muncul terobosan pengembangan kawasan untuk peretumbuhan daerah di Indonesia memanfaatkan fasilitas KEK ini," katanya.