Pada Selasa 7 September 2021, PHR mulai mengoperasikan rig ke-13 di Sumur Pungut P04, Lapangan Pungut, yang masuk wilayah Kabupaten Bengkalis. Rig Airlangga-55 tersebut dioperasikan oleh PT Asia Petrocom Service. Sejak alih kelola Blok Rokan Rokan pada 9 Agustus 2021 lalu hingga saat ini, PHR telah mengebor 23 sumur.
"PHR terus berupaya menambah jumlah rig, dengan adanya penambahan rig tentu dapat mempercepat penambahan jumlah sumur secara eksponensial guna mendukung pencapaian target pengeboran pada tahun ini," ungkap Direktur Utama PHR Jaffee A Suardin.
PHR berkomitmen mencanangkan program kerja yang masif dan agresif untuk menjaga, bahkan menaikkan, tingkat produksi Blok Rokan. Dalam program pengeboran, misalnya, PHR berupaya keras untuk memenuhi target pengeboran 161 sumur hingga akhir tahun.
"Dukungan semua pemangku kepentingan sangat penting bagi kelancaran program pengeboran, termasuk dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat sekitar," kata Jaffee.
Sementara itu, pengelolaan Blok Rokan oleh Pertamina menjadi 'senjata' untuk merealisasikan target produksi minyak 1 juta barel per hari pada 2030.
Pada 2030, produksi Blok Rokan ditargetkan naik hingga 400.000 ribu barel per hari. Produksi ini sekira 40% dari target 1 juta barel.
Saat ini Pertamina menyiapkan anggaran investasi untuk Blok Rokan lebih dari USD2 miliar (lebih dari Rp28 triliun) hingga 2025.
"Pertamina juga memiliki amanah lainnya, yaitu mendukung program pemerintah mencapai produksi satu juta BOPD dan 12 BSCFD pada 2030," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meyakini alih kelola Blok Rokan kepada Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan bisa mendorong tercapainya target produksi minyak mentah 1 juta barel per hari (BOPD) pada 2030.
"Mengingat Rokan merupakan salah satu wilayah kerja (WK) terbesar di Indonesia yang bernilai strategis dalam memenuhi target produksi minyak satu juta BOPD dan gas 12 BSCFD pada 2030," ujar Arifin.
Pengalihan Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina merupakan sejarah bagi industri hulu migas di Indonesia. Sebelumnya, pengelolaan Blok Rokan dipegang oleh Chevron selama 97 tahun atau hampir 1 abad.
Blok Rokan merupakan blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas 6.220 kilometer persegi yang terletak di lima kabupaten di Riau, yaitu Bengkalis, Siak, Kampar, Rokan Hulu dan Rokan Hilir. Blok tersebut memiliki 96 lapangan dan tiga lapangan di antaranya berpotensi menghasilkan minyak sangat baik, yaitu Duri, Minas, dan Bekasap.
(Dani Jumadil Akhir)