3. Tertinggi Rp20 triliun, Terendah Rp470 Miliar
Adapun dana PMN BUMN paling tinggi diterima oleh IFG senilai Rp20 triliun. Anggaran ini akan dialokasikan untuk program restrukturisasi berupa peningkatan kapasitas usaha dalam menata industri perasuransian dan pinjaman hingga restrukturisasi PT Jiwasraya (Persero).
Sementara itu, dana PMN terendah diterima ITDC sebesar Rp470 miliar. Dana ini akan dipergunakan untuk penugasan infrastruktur dasar.
4. Dua di Antaranya BUMN Karya
Di antara BUMN yang menerima kucuran dana PMN, terdapat dua BUMN Karya yang mendapatkan total anggaran tambahan Rp16,9 triliun. BUMN ini adalah PT PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
PT Hutama Karya (HK) menerima anggaran PMN sebesar Rp9 triliun untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, sedangkan PT Waskita Karya mendapat Rp7,9 triliun yang nantinya digunakan untuk program restrukturisasi, modal kerja, hingga investasi jalan tol.
5. Salah Satunya Berencana Lakukan HMETD
Menurut Erick, PMN tambahan Waskita Karya untuk tahun ini telah dibahas Kementerian Keuangan, Kementerian Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, hingga Kejaksaan. Pembahasan penting dilakukan mengingat dukungan pendanaan itu digunakan untuk memperluas investasi di Jalan Tol Trans Jawa.
Sementara itu, Waskita merupakan perusahaan terbuka (Tbk) yang juga berencana melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue untuk menguatkan pembiayaannya.
"Nah ini agak berbeda, selain investasi ada right issue-nya. Karena ini bagian dari perusahaan publik, tapi ini bagian dari penugasan yang sebelumnya sudah diselesaikan pembangunan Tol Trans Jawa yang hampir rampung selama ini," katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)