JAKARTA - Pemerintah membantu UMKM selama pandemi Covid-19. Bantuan ini berupa restrukturisasi kredit, pemberian modal kerja hingga percepat digitalisasi.
Menteri Koperasi dan UKM (MenKop UKM) Teten Masduki mengatakan, pemerintah terus berupaya menyelamatkan dan mempercepat pemulihan UMKM melalui fasilitasi kebijakan pembiayaan, pendampingan, penguatan kelembagaan melalui koperasi, akses pemasaran, teknologi, digitalisasi, dan kerja sama multipihak dengan berbagai lembaga.
"Kita menyiapkan stimulus pembiayaan untuk UMKM baik yang belum bankable dan sudah bankable," ujar Teten dalam webinar Mikro Forum di Jakarta, Kamis (23/9/2021).
Pertama adalah Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau BLT UMKM per 30 Juli 2021 telah tersalur sebesar Rp14,21 triliun atau 92,35% kepada 11,8 juta usaha mikro. Kedua, subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 3% diperpanjang hingga akhir tahun, atau bulan Desember 2021.
"Ketiga, penyaluran KUR sampai 5 September sebesar Rp177,71 triliun kepada 4,8 juta debitur atau 70% dari target Rp253,64 triliun. Yang keempat, pembiayaan koperasi lewat LPDB per 17 September 2021 telah tersalurkan Rp1 triliun, atau sekitar 64,72% dari target Rp1,6 triliun kepada 128 koperasi," tambah Teten.
Yang kelima, adalah program pendanaan bagi wirausaha pemula dengan nilai bantuan Rp7 juta per wirausaha kepada 1.800 wirausaha dengan total anggaran sebesar Rp12,6 miliar.
"Kami mendorong UMKM untuk bertransformasi ke digital, karena ini kunci pemulihan dan kebangkitan sektor UMKM selama pandemi dan pasca pandemi," kata Teten.
(Dani Jumadil Akhir)