JAKARTA - Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) ingin BUMN mampu bersaing bahkan bisa mengalahkan perusahaan dari luar negeri. Karena itu, Hipmi mendorong Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membuat batching plant dengan negara asing.
Ketua Umum BPP Hipmi Mardani H Maming mengatakan, seharusnya Indonesia bisa seperti Singapura yang membangun Temasek dengan negara bersaing, dalam hal ini di Tanah Air.
Baca Juga: Erick Thohir 'Direshuffle' Anak Muda Berusia 23 Tahun
“Mestinya BUMN bangun batching plant-nya di Thailand, Filipina, Singapura bersaingnya dengan asing, jangan bersaing dengan anak daerah dan pengusaha nasional. Tidak ada kebanggaan bagi kita kalau BUMN yang dikalahkan adalah pengusaha daerah ataupun pengusaha nasional, yang menjadi kebanggan kita kalau mereka bisa mengalahkan pengusaha asing dan bersaing di negara-negara orang," ujar dia dalam keterangan resminya, Minggu (26/9/2021).
Pada masa pandemi sekarang ini, menurutnya, bukan waktunya lagi bersaing dengan sesama saudara di Indonesia, melainkan dengan para investor asing yang saat ini banyak masuk ke Indonesia.
Baca Juga: Film Kadet 1947, Erick Thohir: Nasionalisme Musti Dibangun
Maka melalui Menteri Investasi, Maming menyampaikan bahwa dulu waktu dia menjadi bupati, setiap kebijakan yang diputuskan, tidak pernah dirinya memberikan izin kepada pihak asing usaha yang sempurna.
Adapun usaha yang sempurna yang dimaksud, kata dia, misalnya seperti tambang. Jika tambang yang mempunyai izin usaha pertambangan (IUP), izin jalan, dan izin pelabuhan, pengusaha nasional atau lokal bertanding dengan pengusaha asing.
"Pasti kita tidak bisa melawan karena mereka sumber daya manusia (SDM) nya lebih siap, pendanaannya lebih siap dan kita baru tahu kalau kita paksa mereka untuk bersanding melalui kebijakan pemerintah, boleh mereka mempunyai IUP-nya tapi jalan dan pelabuhan mereka harus memakai kita. Boleh mereka mempunyai pelabuhannya tapi jalan dan IUP-nya harus punya kita, sehingga intervensi pemerintah untuk menyandingkan antara pengusaha asing maupun pengusaha nasional dan daerah itu bisa bersatu, sehingga terjadilah kesejahteraan yang merata antara pengusaha nasional dan daerah. Ini juga yang kita sampaikan kepada Menteri Investasi," ucapnya.