JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir memprediksi kontribusi perusahaan pelat merah pada 2021 akan tercatat stagnan. Kontribusi itu berupa dividen, pajak, dan Penerima Negara Bukan Pajak (PNBP).
Dari estimasi awal pemegang saham, dividen BUMN tahun ini saja mencapai Rp 30 triliun-Rp35 triliun, meski 90 persen perusahaan terdampak Covid-19. Target tersebut lebih rendah dari proyeksi semula yakni Rp40 triliun.
"Paling tidak pada 2021 paling (kontribusi) stagnan dulu, tapi ke depan ada peningkatan," ujar Menteri BUMN Erick Thohir, dalam Webinar, Selasa (28/9/2021).
Baca Juga:Â Erick Thohir Ingin Wujudkan Kesetaraan Gender di BUMN
Meski begitu, pemegang saham meyakini perbaikan nilai sumbangsi perusahaan negara dapat dilakukan pada periode 2022-2024 mendatang. Dimana, pada tahun depan dividen ditargetkan berada di angka Rp 35,6 triliun.
Target itu pun dinilai masih rendah bila dibandingkan dengan kondisi sebelum Covid-19. Tercatat, sejak 2010-2019 total dividen yang dikontribusikan BUMN mencapai Rp377,8 triliun dan penerimaan pajak sebesar Rp1.518,7 triliun.
Baca Juga:Â Ini 6 Perempuan Milenial Calon Pengganti Erick Thohir Jadi Menteri BUMN
Sementara, sepanjang 2020 kontribusi BUMN ke negara mencapai Rp375 triliun. Angka ini terdiri atas dividen, pajak, dan PNBP.