Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wall Street Turun Tajam karena Kekhawatiran Inflasi

Antara , Jurnalis-Rabu, 29 September 2021 |07:15 WIB
Wall Street Turun Tajam karena Kekhawatiran Inflasi
Wall Street ditutup melemah (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Indeks acuan juga menetapkan arah untuk kinerja kuartalan terlemahnya sejak pandemi COVID membuat ekonomi global bertekuk lutut.

Pelemahan merasuki sebagian besar kelas aset, termasuk emas, menunjukkan sentimen penghindaran risiko (risk-off) yang meluas.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS terus meningkat, dengan imbal hasil obligasi bertenor 10-tahun mencapai level tertinggi sejak Juni, karena ekspektasi inflasi memanas dan meningkatnya kekhawatiran bahwa Federal Reserve AS dapat mempersingkat waktunya untuk pengetatan kebijakan moneternya.

Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan dia memperkirakan inflasi akan berakhir pada 2021 mendekati 4,0% dan memperingatkan anggota parlemen kegagalan mereka untuk mencegah penutupan pemerintah ketika negara semakin dekat dengan kemampuan pinjamannya yang melelahkan dapat menyebabkan "kerusakan serius" pada ekonomi.

Partai Republik di Senat tampaknya akan menghentikan upaya Demokrat untuk memperpanjang otoritas pinjaman pemerintah dan menghindari potensi gagal bayar kredit AS.

Sebuah laporan Conference Board menunjukkan kepercayaan konsumen melemah secara tak terduga pada September ke level terendah sejak Februari.

Lonjakan imbal hasil obligasi telah mempercepat rotasi keluar dari saham-saham teknologi tinggi, dengan Microsoft Corp, Apple Inc, Amazon.com Inc dan Alphabet Inc komponen terbesar di S&P dan Nasdaq, jatuh antara 2,4% dan 3,6%.

Ford Motor Co adalah salah satu dari sedikit titik terang, menguat 1,1% di tengah berita bahwa mereka akan bergabung dengan mitra baterai Korea SK Innovation untuk menginvestasikan 11,4 miliar dolar AS untuk membangun pabrik perakitan moblil listrik F-150 ldan tiga pabrik baterai AS.

Volume transaksi di bursa AS mencapai 12,27 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,37 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement