JAKARTA - Penggabungan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo I-IV diresmikan hari ini. Peresmian ditandai dengan penandatangan Peraturan Presiden (Perpres) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Usai Kepala Negara menerbitkan beleid tersebut, Erick berharap Pelindo Group menjadi kekuatan ekonomi baru di Indonesia untuk menyeimbangkan pasar di sektor kelautan. Khususnya, menekan tingginya biaya logistik.
Baca Juga:Â Sah! Merger Pelindo I-IV Jadi PT Pelabuhan Indonesia
"Hari ini Insya Allah spesial Pelindo, mestinya Presiden tanda tangan Perpres penggabungan Pelindo. Dan kita harap dengan penggabungan sebagai negara kelautan besar kita juga, kembali menyeimbangkan pasar kita dengan infrastruktur yang Pelindo punya dan kita terus upaya tekan biaya logistik," ujar Erick di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten yang disiarkan secara virtual, Jumat (1/9/2021).
Usai merger, semua entitas Pelindo Group berada dalam payung PT Pelabuhan Indonesia (Persero). Karena itu, pemegang saham menargetkan terminal peti kemas milik Pelindo Group masuk dalam 8 terminal terbesar di dunia.
Baca Juga:Â Pelindo Disatukan, Apa Manfaat dan Keuntungannya?
Erick mencatat, penggabungan perseroan dalam satu payung Holding BUMN Kepelabuhan akan diikuti dengan pembentukan sub-holding. Tujuannya, sub-holding bisa mendorong kegiatan kegiatan operasionalnya.
Sebagai operator utama sejumlah pelabuhan di Indonesia, keberadaan empat perseroan dalam satu holding baru, juga dinilai mampu menghadirkan layanan yang terintegrasi dan terstandarisasi. Dimana, layanan di satu pelabuhan akan sama dengan pelabuhan lainnya.
Follow Berita Okezone di Google News