JAKARTA - Krisis listrik di China sangat mengkhawatirkan. Krisis listrik China dipicu kekurangan batu bara yang menjadi bahan bakar sekitar dua pertiga pembangkit listrik.
Pemerintah Beijing dituntut untuk mengirimkan lebih banyak batu bara ke utilitas untuk memulihkan pasokan listrik.
Hal itu terjadi karena wilayah timur laut China dihadapkan dengan pemadaman listrik terburuk dalam beberapa tahun, khususnya tiga provinsi yaitu Liaoning, Heilongjiang dan Jilin, rumah bagi hampir 100 juta orang.
Saat ini, State Power Investment Corp (SPIC), salah satu dari lima pembangkit listrik teratas China mendesak anak usahanya untuk meningkatkan pasokan batu bara untuk menghasilkan lebih banyak listrik untuk provinsi timur laut pada pertemuan darurat.
Menanggapi mandat dari Dewan Negara atau kabinet China, SPIC mendesak anak perusahaannya yang berfokus pada penghasil batu bara dan listrik untuk menyiapkan rencana darurat demi memenuhi pasokan energi menyambut musim dingin.
"Komunikasi antar penambang batu bara milik perusahaan di wilayah timur laut harus ditingkatkan dan produksi batu bara termal akan ditingkatkan," kata SPIC dikutip dari Reuters, Jumat (1/10/2021).
"Setiap pabrik perlu menyiapkan rencana daruratnya sendiri dan meningkatkan komunikasi dengan jaringan negara," katanya.