JAKARTA - Bank Dunia mengambil langkah-langkah untuk membangun kembali kredibilitas risetnya setelah skandal kecurangan data memaksanya untuk membatalkan laporan "Doing Business" andalannya tentang iklim bisnis negara.
Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan bahwa produk penelitian yang kuat tetap menjadi prioritas tinggi bagi bank dan akan bekerja pada cara-cara baru guna membantu negara-negara meningkatkan iklim bisnis mereka.
Ditanya bagaimana bank akan membangun kembali kredibilitasnya setelah skandal itu, Malpass mengatakan bank telah mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan integritas penelitian, termasuk mengangkat kepala ekonom Carmen Reinhart ke peran dalam manajemen senior.
Baca Juga:Â Bank Dunia Ungkap Tantangan Terbesar Negara BerkembangÂ
Malpass menolak menjawab pertanyaan tentang tinjauan dewan eksekutif IMF atas laporan investigasi eksternal Bank Dunia yang menuduh bahwa Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menekan staf Bank Dunia untuk mengubah data buat mendukung China dalam laporan Doing Business pada tahun 2017, ketika dia menjadi CEO bank tersebut.
Dewan IMF akan berunding lagi pada Senin waktu setempat mengenai apakah dia harus melanjutkan sebagai pemimpin IMF.
Laporan investigasi yang sama oleh firma hukum WilmerHale menemukan bahwa staf Bank Dunia mengubah data untuk meningkatkan peringkat "Doing Business" Arab Saudi pada Oktober 2019 - enam bulan setelah Malpass mengambil alih posisi teratas bank - tetapi tidak menemukan bukti keterlibatan oleh Kantor Presiden atau anggota dewan.
Baca Juga:Â Top! Bank Dunia Apresiasi Kecepatan Vaksinasi di Indonesia
Malpass tidak merinci langkah-langkah lain yang diambil bank untuk menopang fungsi penelitiannya, tetapi mengatakan bahwa Reinhart akan menjadi presiden senior dan di antara 10 eksekutif teratas Grup Bank Dunia yang memandu kebijakan dan pengambilan keputusan di pemberi pinjaman Pembangunan Multilateral itu.