Susanto, Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia menyampaikan, Indonesia Housing Forum merupakan sebuah forum yang diadakan setiap 2 tahun sekali yang mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor yang bertujuan untuk mencari solusi terkait masalah perumahan di Indonesia yang nantinya sekaligus mempromosikan perumahan terjangkau yang dapat mendorong kinerja sektor properti nasional yang berdampak positif untuk pertumbuhan ekonomi.
Indonesia Housing Forum merupakan bagian dari Housing Forum yang diadakan di tingkat Asia Pasifik selama 1 dekade sejak konferensi pertama tahun 2007. Di Indonesia sendiri, Indonesia Housing Forum 2021 merupakan pelaksanaan ke-3 setelah tahun 2017 dan 2019 lalu. Housing Forum Asia Pasifik yang dihadiri lebih dari 9.200 peserta telah menjadi ruang bagi setiap pemangku kepentingan berbagi kesamaan dan diskusi dengan wawasan yang menarik terkait dengan rumah.
Menurutnya, hunian inklusif itu sendiri mengandung arti bahwa setiap orang diajak memposisikan masing-masing dirinya sebagai pemangku kepentingan sehingga setiap orang lebih mengerti masalah-masalah dan tantangan-tantangan dalam mewujudkan rumah layak huni.
“Kita semua menyadari bahwa selama pandemi, setiap orang diminta stay at home. Hal ini menjadi tantangan sendiri bagi keluarga-keluarga di Indonesia yang memiliki ukuran rumah over crowded yang rentan terhadap transmisi penyakit. Lain lagi ketika setiap orang diminta rajin cuci tangan sementara air bersih sangat sulit diperoleh. Kondisi ini semakin menekankan betapa pentingnya keberadaan rumah layak, khususnya di masa pandemi,” terang dia.
Tersedianya hunian yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah membutuhkan sinergitas banyak pihak baik pemerintah dan swasta serta melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan aktivitasnya. Kadin sebagai induk dunia usaha dapat berperan dalam memberikan panduan bagi pelaksanaan pengembangan sektor perumahan dengan lintas sektoral yang berkaitan dengan aspek prasarana infrastruktur, fiskal, perpajakan, moneter, transportasi hingga sumber daya manusia. Demikian juga dengan akademisi yang berperan penting dalam memberikan kajian yang mendalam untuk pengembangan perumahan yang inklusif.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)