Selain itu, di tengah fluktuasi ekonomi global, Wimboh menyampaikan bahwa pihaknya juga terus mengamati kondisi domestik, khususnya terkait pemulihan mobilitas dan juga konsumsi masyarakat, di mana Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebanyak 55,07 persen berasal dari konsumsi rumah tangga sehingga strategi percepatan perekonomian ke depan harus difokuskan pada beberapa hal.
"Pertama keberhasilan penanganan pandemi melalui akselerasi vaksinasi nasional dan kesiapan fasilitas kesehatan sebagai langkah yang preventif dan antisipatif. Dan ini akan terus dilakukan," kata dia.
"Kedua, arah kebijakan fiskal dan moneter di negara maju dan normalisasi ini jadi perhatian kita sehingga kita harus bisa memitigasi dampak potensi negatif supaya kita bisa tetap resilience meski ada normalisasi kebijakan moneter di beberapa negara maju. Ketiga, upaya mendorong permintaan domestik," sambungnya.
(Feby Novalius)