JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menuliskan ucapan selamat ulang tahun kepada sang istri, Devi Pandjaitan Br Simatupang pada 16 Oktober.
Dikutip dari akun Instagram @luhut.pandjaitan, Minggu (17/10/2021), pada tahun ini Luhut hanya mengucapkan selamat ulang tahun lewat media sosial dikarenakan pergi tugas ke luar negeri.
“Biasanya setiap hari ulang tahunnya tiba, kami merayakan bersama anak dan cucu di rumah. Namun karena panggilan tugas ke luar negeri, saya hanya mengucapkan selamat ulang tahun saja kepada nya,” ucap Luhut melalui keterangan di postingan Instagramnya.
Baca Juga: Luhut: Saya Ingin Istirahat dari Pekerjaan saat Istri Ulang Tahun
Bukan hanya sekadar ucapan ulang tahun, Luhut juga mengutarakan isi hatinya. Dia sangat bersyukur mempunyai istri yang cerdas dan berhati ikhlas yang selalu memberikan inspirasi serta masukan baginya.
"Kalau boleh dibilang, dia lah yang banyak memberi saya inspirasi dalam hidup lewat obrolan dan diskusi yang saya sempatkan setiap pagi hanya untuk bertukar pikiran membicarakan banyak hal. Karena memang lahir dari keluarga yang punya latar belakang intelektual juga lulusan dari perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia, obrolan kami selalu seru dan menarik karena banyak hal baru yang saya pelajari darinya. Seringkali saya diberi masukan seperti misal saat saya tampil di media. Kita diskusi soal itu, tak jarang juga berbeda pendapat, namun tetap respect yang kami kedepankan," kata Luhut.
Luhut mengingat ketika dulu tidak bisa memberikan waktu untuk keluarga, yakni ketika harus terjun di tugas operasi. Di masa-masa seperti itu, Luhut bersyukur istri saya berhasil memainkan peran sebagai ayah sekaligus ibu.
"Kalau tidak, mungkin anak dan cucu kami tidak akan menjadi baik-baik seperti sekarang ini. Oleh karena itu, saya selalu berterimakasih kepada istri saya yang berhasil memainkan 2 fungsi tadi," katanya.
Luhut mengakui, menjadi istri tentara itu memang tidak pernah mudah. Karenanya setiap kali hari ulang tahunnya tiba, Luhut selalu teringat pengorbanannya yang begitu besar.
"Merelakan cita-cita untuk menjadi profesor di Universitas Indonesia untuk kemudian menjadi istri dan ibu di rumah, adalah sebuah perjuangan tersendiri di mata saya. Untuk itu, saya sering bilang kepadanya bahwa kamu tetap profesor buat saya. Saya berani bicara bahwa karena karakter yang selalu bersyukur dan nggak demanding dari istri saya inilah, saya bisa berada di posisi saya saat ini," katanya.
