JAKARTA - Target pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 2030 tergantung bagaimana perkembangan ekonomi digitalnya.
Vice President Mastercard Centre for Inclusive Growth, Alison Eskesen menerangkan, sebagai perusahaan teknologi di industri pembayaran, Mastercard memahami pentingnya SDM digital untuk menunjang keberhasilan dan perkembangan ekonomi sebuah negara.
Baca Juga:Â Pandemi Jadi Peluang Akselerasi Transformasi Digital Sektor Keuangan
Menurut Alison, Indonesia memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan. Pertama adalah generasi muda yang mendominasi usia penduduk, akses internet yang semakin baik, dan merupakan rumah bagi banyak perusahaan unicorn digital di Asia Tenggara. Karena itu Mastercard percaya bahwa saat ini adalah sebuah permulaan hingga nanti menuju 2030.
"Karena itu yang harus dilakukan saat ini adalah investasi pada SDM digital khususnya kalangan perempuan, anak-anak, dan entrepreneur agar bisa sukses menghadapi tren digitalisasi," ujar Alison dalam webinar berjudul Girls Empowerement Through STEM Education di Jakarta (19/10/2021).
Baca Juga:Â Instruksi Presiden Jokowi, Fintech Bantu UMKM Naik Kelas
Potensi ekonomi digital Indonesia disebut-sebut sangat besar. Karena untuk tahun 2020 saja kontribusi ekonomi digital sampai mencapai Rp 619 Triliun, yang dinilai dapat menjadi akselerator bangkitnya roda ekonomi dalam negeri.
Ditambah lagi akan adanya bonus demografi pada 2030 mendatang, artinya jumlah penduduk usia produktif sekitar 15-64 tahun mencapai 60 persen dari total penduduk. Namun, ini harus diimbangi dengan pengembangan ekosistem ekonomi digital. Khususnya kepada perempuan dan UMKM.
(fbn)