NEW YORK - Pemicu stres di tempat kerja ternyata banyak faktor yang menyebabkan. Namun faktor utama pemicu stres adalah gaji yang rendah.
Berdasarkan survei American Psychological Association (APA) terhadap 1.501 karyawan di Amerika Serikat (AS) antara 26 Juli dan 4 Agustus 2021. Lebih dari setengah responden atau 56% karyawan mengatakan gaji rendah memberikan dampak signifikan terhadap tingkat stres mereka. Persentase ini naik dibanding 2019 sebesar 49%.
"Ini adalah salah satu tingkat tertinggi yang pernah kami lihat," kata psikolog klinis dan direktur senior inovasi perawatan kesehatan APA Vaile Wright, dikutip dari CNBC, Minggu (24/10/2021).
Baca Juga: .Ilmu Sosial dan Teknologi Permudah Karier Direktur BRI sebagai Bankir
Stres di tempat kerja meningkat di berbagai faktor. Setelah gaji, 54% karyawan mengatakan jam kerja yang panjang, dan 52% mengatakan kurangnya kesempatan untuk berkembang adalah sumber stres kerja yang signifikan. Persentase itu masing-masing naik dari 46% dan 44% pada 2019.
Mayoritas karyawan mengatakan, stres terkait pekerjaan berdampak negatif terhadap kinerja dan produktivitas, dengan cara seperti membatasi motivasi, energi, atau fokus mereka. Stres juga menyebabkan karyawan memilih untuk berhenti kerja.
Baca Juga:Â 8 Tips saat Interview Kerja, Rileks dan Tonjolkan Kelebihan
Lebih dari 40% karyawan yang disurvei mengatakan, mereka berniat mencari pekerjaan baru di perusahaan lain pada tahun depan, naik dari sekitar 33% di 2019. Mereka yang biasanya merasa tegang atau stres selama kerja, tiga kali lebih mungkin untuk mengatakan akan berhenti di tahun depan.
Dalam survei, sebagian besar karyawan atau 87% berpikir perusahaan dapat memberikan dukungan kesehatan mental yang lebih baik, seperti dengan menawarkan jam kerja yang fleksibel, mendorong karyawan untuk menjaga kesehatan, mendorong karyawan untuk menggunakan cuti yang dibayar, dan mendorong istirahat selama hari kerja.
Wright mengatakan, perusahaan harus mengingat seberapa banyak dan cepat tenaga kerja mereka beradaptasi selama Covid-19 ketika mempertimbangkan bagaimana merestrukturisasi pekerjaan mereka.
"Kami telah melihat bagaimana pengusaha dapat berinovasi pada saat mereka harus melakukannya, jadi ambil semangat itu untuk menemukan solusi mengurangi stres karyawan," ujarnya.