JAKARTA ‐ Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu beberapa investor dalam CEOs Forum. Dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani menegaskan komitmen Indonesia dalam upaya transisi energi menuju energi yang lebih ramah lingkungan.
Baca Juga: Transisi Energi, RI Butuh Dana Jumbo dari Bank Dunia hingga ADB
"Para CEO dan perwakilan perusahaan global yang berpusat di Inggris ingin mendengar rencana pemerintah Indonesia dalam memenuhi komitmen perubahan iklim. Mereka juga memiliki komitmen untuk mendukungnya," tulis Sri dalam akun Instagram resminya @smindrawati pada Selasa malam (2/11/2021).
Baca Juga: Alasan Sri Mulyani Hentikan Pembangunan Proyek PLTU
Dia mengatakan bahwa di sektor energi, Indonesia akan membuka peluang investasi untuk melakukan early retirement dari pembangkit batubara yang kemudian bertransisi ke energi terbarukan.
"Indonesia telah mengidentifikasi terdapat 5,5 GW PLTU batubara yang bisa masuk dalam proyek ini dengan kebutuhan pendanaan sebesar USD25-30 miliar selama delapan tahun ke depan," terang Sri.
Dia mengatakan bahwa pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan telah ditandatanganinya Peraturan Presiden mengenai instrumen nilai ekonomi karbon yang akan mengatur mekanisme karbon ke depan. Begitu juga potensi Indonesia pada pengembangan kendaraan dan baterai listrik, serta pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara seluas 13 ribu hektare yang akan menggunakan sumber energi ramah lingkungan.
"Mereka juga sangat antusias menanyakan dan mendukung instrumen pendanaan investasi hijau seperti green bonds dan blended finance yang sudah dibentuk Indonesia," pungkas Sri.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)